Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Berdirinya VOC, Pahami Latar Belakang Dibentuknya VOC

Kompas.com - 13/09/2022, 09:52 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis

Setiap kali kapal-kapal yang berlayar menuju Asia kembali maka para penanam modal, baik anggota pengurusnya maupun para pemegang saham atau partisipan lainnya, mendapatkan kembali modal yang mereka tanam, tentu ditambah sebagian keuntungan yang telah diraih.

Baca juga: Ketika RI Jual Opium 22 Ton untuk Bayar Gaji Pegawai Pemerintah

Latar belakang dibentuknya VOC

Seiring berjalannya waktu, perusahaan-perusahaan ini bersaing begitu sengit, yang mengakibatkan persentase laba menurun terus.

Berkurangnya keuntungan ini membuat jera para penanam modal dan mengancam kelanjutan pelayaran menuju Asia.

Para pemimpin perusahaan-perusahaan tersebut tentunya bukan tidak menyadari perkembangan ini. Dalam waktu singkat terbentuk kerja sama di tingkat lokal.

Pada tahun 1600 kompeni-kompeni yang berbasiskan Amsterdam melebur menjadi satu Geünieerde Amsterdamse Oostindische Compagnie (Kongsi Dagang Hindia Timur Serikat Amsterdam), yang kemudian oleh para walikota Amsterdam diberi hak monopoli untuk berlayar dari Amsterdam menuju Asia.

Baca juga: RI Pernah Ekspor Opium, Jejak Pabriknya Ada di Kampus UI Salemba

Di provinsi Zeeland pun orang bekerja sama. Akan tetapi, kerja sama ini tidak meluas lebih jauh. Para pengusaha di Zeeland tidak suka melebur dengan perusahaan-perusahaan dari provinsi Holland.

Di samping itu berdirilah sejumlah kongsi dagang baru di kota-kota lain (Hoorn, Enkhuizen, Delft). Maka agaknya sesudah tahun 1.600 pun persaingan akan berjalan terus.

Sementara, pada zaman itu Belanda sedang dalam peperangan dengan Spanyol dan Portugal. Banyaknya kamar dagang yang sudah berdiri dianggap tidak sanggup memainkan peranan dalam perjuangan melawan Spanyol dan Portugal.

Hal ini turut menjadi latar belakang dibentuknya VOC. Sejarah singkat VOC bermula dari peleburan kongsi-kongsi dagang tersebut.

Baca juga: Mengenal Ferrero, Perusahaan Raksasa Dunia di Balik Cokelat Kinder Joy

Peleburan semua perusahaan tersebut menjadi satu kongsi tidak terjadi secara spontan, tetapi dipaksakan oleh Pemerintah Belanda.

Harapannya, bersatunya kongsi dagang dapat menjadi senjata ampuh di bidang militer dan ekonomi. Ini merupakan tujuan dibentuknya VOC.

Maka pemerintah (Staten) provinsi Holland, yang dipimpin oleh Johan van Oldenbarnevelt, kemudian juga pemerintah negeri Belanda (Staten-Generaal), berusaha meyakinkan semua pihak yang bersangkutan untuk melakukan fusi.

Akhirnya, setelah stadhouder Pangeran Maurits campur tangan, perusahaan-perusahaan dari Zeeland pun tidak dapat lagi menghindar.

VOC resmi terbentuk pada 20 Maret 1602. Oktroi VOC dinyatakan berlaku untuk jangka waktu 21 tahun. Unsur persaingan sudah disingkirkan.

Baca juga: Profil Wilmar: Produsen Sania dan Fortune, Punya Kebun Sawit Terluas

Oktroi tersebut menetapkan bahwa tidak satu pihak pun selain VOC diperbolehkan mengirimkan kapal-kapal dari negeri belanda ke daerah di sebelah timur Tanjung Harapan dan di sebelah barat Selat Magalan atau menyelenggarakan kegiatan perdagangan di wilayah tersebut.

Itulah ulasan mengenai sejarah berdirinya VOC, lengkap dengan penjelasan terkait latar belakang dibentuknya VOC.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com