Selain bertujuan untuk penyerapan emisi karbon, program Community Forest, ujarnya, juga ditargetkan untuk perlindungan keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi penanaman, dan memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif.
Ke depannya, Pupuk Kaltim juga tetap akan mendampingi masyarakat sekitar lahan penanaman untuk bisa mengolah, memelihara, dan mendistribusikan hasil panen.
Upaya tersebut akan difasilitasi oleh program PKT lain, yakni AgroSol. Program ini akan memfasilitasi aktivitas tumpang sari tanaman pangan di sekitar lahan Community Forest.
Baca juga: Pupuk Kaltim Catat Rekor Baru, Laba Tembus Rp 6,17 Triliun Sepanjang 2021
Rahmad juga menambahkan bahwa masyarakat akan diberikan pengetahuan tentang pemeliharaan dan pendistribusian hasil panen tanaman.
“Selain untuk melestarikan lingkungan hidup, kami berharap, program Community Forest dapat berkontribusi langsung untuk menyejahterakan masyarakat sekitar lokasi penanaman,” ujarnya.
Rahmad berharap, dengan kerja sama yang baik antara Pupuk Kaltim dengan Kostrad pada tahap awal, dapat menjadi tolok ukur yang baik bagi kedua pihak untuk melestarikan lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.