Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Luar Dugaan, Inflasi AS Kembali Meningkat

Kompas.com - 14/09/2022, 05:47 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Realisasi inflasi Amerika Serikat pada periode Agustus 2022 kembali meningkat secara bulanan (month on month/mom), meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) mulai turun. Realisasi ini di luar dugaan para ahli.

Dilansir dari CNN, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan, indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus meningkat sebesar 0,1 persen dari bulan sebelumnya. Padahal para ekonom memproyeksi IHK Negeri Paman Sam pada Agustus turun 0,1 persen, setelah pada bulan Juli indeks penentu harga komoditas itu tidak tumbuh (0 persen) dari Juni 2022.

Adapun secara tahunan (year on year/yoy), inflasi AS pada Agustus sebesar 8,3 persen.

Baca juga: Ramaikan BCA Expo 2022, Central Group Pede Melaju ke Kancah Nasional

Jika dilihat berdasarkan komponennya, inflasi inti AS mencapai 6,3 persen secara yoy, lebih tinggi dari Juli sebesar 6,2 persen secara yoy. Secara bulanan, inflasi inti meningkat 0,6 persen, juga lebih tinggi dari perkiraan ekonom.

"Kami mengharapkan sesuatu yang lebih positif, tetapi data Agustus tidak menunjukkan itu. Saya pikir inflasi tetap ada," ujar Economics Professor Loyola Marymount University, Sung Won Sohn, dikutip Rabu (14/9/2022).

Komoditas BBM menjadi satu-satunya kategori yang mengalami penurunan secara signifikan dari Juli, yakni sebesar 10,6 persen. Di sisi lain, hampir seluruh kategori komoditas mengalami peningkatan harga, termasuk hunian yang meningkat 0,7 secara mom.

Baca juga: OJK Sebut 15 Perusahaan Pinjol Belum Memenuhi Modal Disetor Rp 25 Miliar


Realisasi inflasi yang masih tinggi tentu akan menjadi pertimbangan bank sentral AS, The Federal Reserve, dalam pertemuan pekan depan. Kenaikan suku bunga yang agresif menjadi semakin mungkin terjadi.

"The Fed tidak akan senang sampai dengan pasar kerja dan upah tumbuh secara signifikan, dan inflasi inti turun ke targetnya," ujar Senior Economist Moody's Analytics, Mark Zandi.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Bantuan untuk UMKM Terdampak Kenaikan Harga BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com