Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sri Mulyani Soal Wacana Penghapusan Daya Listrik Orang Miskin 450 VA

Kompas.com - 14/09/2022, 17:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat suara terkait adanya wacana penghapusan listrik 450 VA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengusulkan daya listrik 450 VA dinaikkan menjadi 900 VA.

Ia mengatakan, saat ini penggunaan daya listrik untuk golongan rumah tangga masih menerapkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yakni 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA. Hal itu berlaku juga pada 2023.

"Kami tidak membahas itu. Selama RUU APBN 2023 masih menggunakan struktur pengguna listrik yang masih sama," ujar Sri Mulyani ditemui usai rapat dengan Banggar DPR RI terkait RAPBN 2023, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Wacana Penghapusan Listrik 450 VA, Komisi VII DPR Minta Pemerintah Subsidi Tetap Diberikan

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, bahwa saat ini belum ada pembahasan di tingkat pemerintah untuk penghapusan listrik 450 VA. Rencana itu masih perlu kajian dan pembahasan lebih detail.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sempat membahas tentang migrasi daya 450 VA ke 900 VA. Namun, pembahasan itu belum final dan masih berupa usulan.

"Usulan pengalihan tersebut masih memerlukan kajian dan pembahasan yang lebih detail termasuk analisis cost and benefit sehingga harus dipastikan rencana tersebut tidak memberatkan pelanggan yang menjadi sasaran," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).

Ia mengatakan, rencana migrasi listrik 450 VA ke 900 VA tersebut didasari keinginan agar subsidi listrik diberikan lebih tepat sasaran.

Baca juga: Soal Usulan Penghapusan Listrik 450 VA, Pengamat: Masyarakat Bisa Makin Konsumtif

"Pada prinsipnya alokasi subsidi listrik tahun 2023 tidak ada pengurangan, hanya saja DPR menginginkan agar ada pengendalian subsidi listrik melalui pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran," jelas Agung.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat ini subsidi listrik dinikmati sebagian besar oleh seluruh pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Saat ini total ada sekitar 24,3 juta pelanggan 450 VA, terdiri dari 9,5 juta pelanggan yang masuk dalam DTKSdan 14,8 juta pelanggan non-DTKS.

Adapun untuk pelanggan 450 VA non-DTKS, saat ini telah dilakukan survei untuk 12,2 juta pelanggan. Hasilnya terdapat sekitar 50,1 persen yang berhak menerima subsidi dan sekitar 49,9 persen atau 6,1 juta yang ditengarai tidak tepat sasaran.

"Angka ini berpotensi bertambah sampai survei dilakukan seluruhnya," pungkasnya.

Baca juga: Simpang Siur Rencana Penghapusan Listrik 450 VA, Masih Berupa Usulan dan Perlu Dilakukan Bertahap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com