Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Usul Tambah Belanja Negara 2023 Rp 19,4 Triliun, untuk Apa Saja?

Kompas.com - 14/09/2022, 19:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengusulkan belanja negara menjadi sebesar Rp 3.061,2 triliun dalam RAPBN 2023, bertambah Rp 19,4 triliun dibandingkan usulan sebelumnya dalam nota keuangan yang sebesar Rp 3.041,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penambahan anggaran belanja tersebut sejalan dengan pendapatan negara yang juga ditargetkan meningkat Rp 19,4 triliun dalam RAPBN 2023.

Pendapatan itu berasal dari penerimaan perpajakan yang ditargetkan mencapai Rp 2.021,2 triliun di 2023, naik 4,3 triliun dari target awal. Serta dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 441,4 triliun, naik 15,1 triliun dari target sebelumnya.

Baca juga: Pidato Jokowi: Belanja Negara Tahun Depan Rp 3.041 Triliun

Maka dengan target pendapatan yang meningkat tersebut, pemerintah pun mengusulkan tambahan belanja pemerintah dengan nominal tambahan yang sama yakni sebesar Rp 19,4 triliun.

"Dengan memanfaatkan tambahan belanja Rp 19,4 triliun ini untuk empat item belanja," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Kata Sri Mulyani Soal Wacana Penghapusan Daya Listrik Orang Miskin 450 VA

 


Secara rinci, tambahan belanja itu meliputi subsidi energi sebesar Rp 1,3 triliun, cadangan pendidikan Rp 3,9 triliun, tambahan belanja non-pendidikan Rp 11,2 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 3 triliun.

Adapun khusus anggaran cadangan pendidikan ditambah Rp 3,9 triliun karena pemerintah telah berlomitmen mengikuti konstitusi setiap kenaikan belanja bahwa alokasi belanja pendidikan harus 20 persen dari APBN.

Baca juga: Harga Pertalite, Solar, Pertamax Resmi Naik, Sri Mulyani Pantau Dampaknya ke Inflasi RI

Sri Mulyani menambahkan, dengan memanfaatkan anggaran tambahan belanja Rp 19,4 triliun, maka defisit APBN tahun 2023 akan tetap dijaga dengan nominal Rp 598,2 triliun atau 2,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Defisit dari APBN tahun depan akan tetap dijaga pada nominal Rp 598,2 triliun, nominalnya tidak berubah namun terhadap PDB-nya jadi 2,84 persen,” tutup dia.

Baca juga: Sri Mulyani Tantang 100 Ekonom Hitung Proyeksi Harga Minyak Mentah 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com