JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN masih mempertimbangkan cara pemisahan unit usaha syariah (UUS) BTN yang diakuisisi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, saat ini pihaknya mempertimbangkan dua opsi pemisahan UUS BTN.
Pemisahan UUS ini dilakukan untuk memenuhi Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. UUS perbankan harus dipisahkan dari bank induk yang merupakan bank konvensional paling lambat akhir Juni 2023.
Baca juga: Hindari Cliff Effect, Bank Mandiri Siap Tak Perpanjang Program Relaksasi Kredit OJK
"Pilihannya tentu banyak, yaitu mendirikan bank baru ataukah kita menyerahkan aset syariah itu kepada bank syariah yang sudah ada. Pola ini merupakan opsi yang tersedia," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (15/9/2022).
Dia menjelaskan, apabila opsi yang dipilih ialah penyerahan aset kepada bank syariah yang sudah ada, maka hasil penjualannya akan dihitung sesuai dengan keadaan likuiditas induk.
Jika ada kelebihan dana dari penjualan aset, maka dana akan digunakan untuk ekspansi kredit induk.
"Karena ada aset yang kita serahkan, ada liabilitas yang kita serahkan. Kalau ada lebih, tentu ini akan menjadikan kas perusahaan kembali lagi untuk ekspansi di kredit," jelasnya.
Baca juga: Angkat Said Aqil Siroj Jadi Komut Anak Usaha MNC, Ini Harapan Hary Tanoesoedibjo
Sementara untuk opsi pendirian bank syariah baru, dia tidak menjelaskan lebih lanjut rinciannya. Bank pelat merah ini masih belum berencana membentuk anak usaha baru pasca pelepasan UUS BTN.
Kendati demikian, dia menegaskan, apapun opsi pemisahan UUS yang diambil ke depan, pasti sudah diperhitungkan secara matang oleh perseroan.
"Tentu kami mencapai opsi yang terbaik yang memungkinkan," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.