JAKARTA, KOMPAS.com - Operator telekomunikasi, Indosat Ooredoo Hutchison melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi IV Indosat tahap I tahun 2022 dan sukuk ijarah IV Indosat tahap I tahun 2022 dalam mata uang rupiah.
Adapun nilai dana yang diharapkan dari penawaran obligasi sebesar Rp 1,75 triliun dan nilai dana sukuk ijarah Rp 750 miilar, sehingga totalnya mencapai Rp 2,5 triliun.
Rencananya, dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk ijarah setelah dikurangi biaya penerbitan akan digunakan untuk membayar utang perseroan dan biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio dalam mata uang rupiah.
Baca juga: 5 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Indosat hingga GoTo
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, penerbitan obligasi dan sukuk ijarah merupakan bagian dari rencana jangka panjang perseroan untuk memperbesar dan mendiversifikasi sumber pendanaannya.
"Ini untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan. Kami yakin hal ini akan memberikan dampak positif bagi Perseroan di masa mendatang," kata dia dalam gelaran investor gathering, Kamis (16/9/2022).
Baca juga: Indosat dan Tri Resmi Merger, Simak Analisis Saham ISAT
Proses book building akan dilakukan hingga 27 September 2022, di mana pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diterima pada 17 Oktober 2022, dan obligasi serta sukuk ijarah akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Oktober 2022.
Secara keseluruhan, nilai dana yang dapat dihimpun dari penawaran umum berkelanjutan IV Indosat adalah Rp 15 triliun, terdiri dari obligasi berkelanjutan IV Indosat sebesar Rp 10,5 triliun dan sukuk ijarah IV Indosat sebesar Rp 4,5 triliun.
Baca juga: Gandeng Lintasarta dan BDx, Indosat Ooredoo Hutchison Bikin Perusahaan Data Center
Vikram menjelaskan, saat ini kondisi perusahaan masih terjaga, pascamerger dilakukan dengan Hutchinson Tri Indonesia pada awal tahun ini.
"Merger yang kami lakukan sudah tepat dan bagus untuk industri telekomunikasi," kata dia.
Terjaganya kinerja perusahaan terefleksikan dari laba bersih Indosat Ooredo Hutchinson yang mencapai Rp 3,26 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Selain itu, perseroan juga membukukan kenaikan Pendapatan sebesar 50,3 persen pada periode 6 bulan pertama tahun 2022 menjadi Rp 22,53 triliun dari Rp 14,98 triliun untuk periode yang sama tahun 2021.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.