NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (16/9/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak pada perdagangan akhir pekan ditopang oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia.
Mengutip Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka menetap di 85,11 dollar AS per barrel atau turun 1,9 persen. Sementara itu Bren ditutup pada level 91,35 persen atau turun 0,56 persen.
Angka inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga akan lebih ekstrim yang mendorong perlambatan ekonomi. Berdasarkan peringkat FedEx Corp yang dirilis Jumat, ekonomi AS mulai mengalami perlambatan.
Baca juga: Anjlok, Berikut Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian
"Ini adalah minggu di mana para trader energi mulai percaya bahwa ekonomi AS sedang menuju masa sulit. Kekhawatiran resesi global dan proyeksi pelemahan ekonomi tersebut, juga mendorong penurunan prospek permintaan minyak mentah jangka pendek,” kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.
Harga minyak mentah dunia juga dipengaruhi oleh potensi gangguan pasokan dari Rusia. Di sisi lain, ekonomi China menunjukkan adanya pertumbuhan permintaan setelah gelonotran stimulus dari pemerintah negara tirai bambu tersebut.
Bersamaan dengan langkah OPEC baru-baru ini dalam mendukung harga minyak mentah, para pedagang minyak mentah melihat adanya potensi harga minyak berada di level 85 dollar AS per barrel sebagai titik terendah.
Konsumsi minyak global terancam oleh prospek ekonomi yang semakin gelap. Tekanan pada sektor komoditas berlanjut seiring sikap hawkish Federal Reserve, risiko resesi yang meningkatkan potensi krisis energi di negara Eropa, serta penguncian Covid-19 yang terus berlanjut di China.
Baca juga: Cair Pekan Depan, Begini Cara Cek Penerima BSU Tahap 2 secara Online
Nilai tukar dollar AS yang menguat terhadap mata uang lain juga membuat harga komositas lebih mahal bagi negara dengan mata uang selain dollar AS. Hal ini juga menahan kenaikan harga minyak mentah dunia.
Dalam upaya untuk mencegah krisis energi yang membayangi musim dingin akibat pasokan minyak dari Rusia yang dibatasi, Jerman menyita perusahaan-perusahaan minyak Rusia Rosneft, sebagai upaya untuk mengamankan pasokan energi yang mengalami gangguan.
Salah satu perusahaan minyak Rusia, PCK Schwedt, saat ini tengah mempersiapkan kemungkinan pembalasan, seperti pembatasan jangka pendek dalam minyak mentah yang dipasok melalui pipa Druzhba.
Baca juga: Pemerintah Bakal Ganti 189.803 Kendaraan Dinas Jadi Mobil Listrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.