Dorong petani melalui berbagai program
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah mengatakan, pihaknya membuat berbagai program untuk mendorong kemandirian poktan dan kelompok peternak melalui dinas-dinas terkait.
Program tersebut, kata dia, juga dilakukan untuk mendorong petani mempertahankan lahan pertaniannya.
“Melalui dinas-dinas terkait hingga kabupaten dan kota, kami buat program untuk poktan agar mapan, hidup, dan berkembang,” imbuh pria yang akrab disapa Ijeck itu.
Tak sebatas bantuan, lanjut dia, pihaknya juga mengontrol apakah pemberian bantuan di wilayahnya sudah tepat sasaran.
Selain itu, Ijeck juga membantu petani dalam memasarkan produk mereka melalui BUMD yang ada di wilayahnya.
Baca juga: Dugaan Korupsi BUMD Sumsel, KPK Periksa Manajer Keuangan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel
“Saat ini, kami ada BUMD kilang padi yang menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG),” jelasnya.
Tak lupa, Ijeck juga mengingatkan agar kepala daerah bisa mendorong poktan, kelompok peternak yang ada di wilayahnya masing-masing agar dapat meningkatkan hasil produksi.
Peningkatan produksi itu dilakukan melalui berbagai inovasi agar tidak hanya laku di pasar lokal, tetapi juga internasional.
“Kami harap produk pertanian kami tak hanya dipasarkan di pasar lokal tetapi juga diekspor,” kata Ijeck.
Dalam kesempatan itu, Ijeck mengaku kehadiran Wamentan Harvick di Asahan menjadi suatu penyemangat. Baik itu untuk pemprov serta kabupaten dan kota guna meningkatkan hasil pertanian lebih baik.
“Mudah-mudahan tidak hanya sekali ini saja bapak datang ke Sumut. Harapan kami bapak bisa sering-sering datang karena kabupaten dan kota lainnya menanti kehadiran bapak di sini,” imbuh Ijeck.
Asahan punya potensi pertanian yang besar
Sementara itu, Bupati Asahan Surya mengatakan, wilayahnya memiliki potensi pertanian yang sangat besar.
Seperti diketahui, luas area persawahan yang ada di Kabupaten Asahan mencapai 8.299 hektare (ha). Dari luas ini bisa mencapai produksi padi sebesar 73.525,85 ton pada 2021 dengan tingkat produktivitas 56,62 kuintal per ha.