JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memperoleh fasilitas pembiayaan senilai Rp 725 miliar dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) melalui skema bagi hasil selama 5 tahun.
Fasilitas pembiayaan tersebut akan diimplementasikan secara bertahap pada sejumlah rute yang akan dijadikan skema kerja sama bagi hasil, di antaranya Jakarta- Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta, dan Jakarta-Jayapura-Jakarta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pembiayaan ini akan digunakan untuk merestorasi armada Garuda Indonesia yang selama pandemi Covid-19 hanya sedikit yang siap beroperasi.
"Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari 2 tahun ini tidak dapat dipungkiri telah membawa industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan kinerja operasional, termasuk keterbatasan jumlah armada yang berada dalam kondisi siap beroperasi (serviceable) setelah sebelumnya armada tersebut sempat tidak beroperasi di tengah proses restrukturisasi kewajiban usaha, termasuk negosiasi bersama lessor," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Jadi Raja Inggris, Muka Charles Bakal Mejeng di Pound Sterling
Dia melanjutkan, fasilitas pembiayaan ini juga akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan.
Khususnya pada lini operasional penerbangan, akan dioptimalkan restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat, seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya yang dioperasikan oleh perusahaan guna mendukung kelancaran operasional Garuda Indonesia.
Irfan berharap, kerja sama ini dapat mengoptimalkan kesiapan operasional perseroan untuk menyediakan beragam pilihan layanan penerbangan yang aman dan nyaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kerja sama fasilitas pembiayaan ini memberikan optimisme tersendiri dalam hal kepercayaan sektor dunia usaha terhadap outlook bisnis Garuda Indonesia ke depannya. Tentunya peluang ini akan terus kami optimalkan dan dikaji secara berkala guna menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Menteri ESDM Ungkap Dampak jika Pelanggan Daya Listrik 450 VA Dialihkan ke 900 VA
Seperti diketahui, maskapai pelat merah ini secara bertahap terus melakukan optimalisasi utilisasi pesawat sejalan dengan hasil negosiasi dengan lessor sejalan dengan telah disetujuinya proposal perdamaian dalam proses PKPU.
Melalui berbagai upaya tersebut, perusahaan akan mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan jumlah armada yang serviceable yang diproyeksikan akan bertambah secara bertahap mencapai sekitar 60 pesawat dalam mendukung akselerasi peningkatan kinerja Perusahaan hingga akhir tahun 2022 ini.
Sebagai informasi, penandatanganan perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan offering letter atas syarat dan ketentuan indikatif terbaru Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada Agustus lalu.
Baca juga: Mewaspadai Potensi Kartel di Balik Swasembada Beras
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.