JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Senin (19/9/2022) hari ini dibuka menguat. Emiten sektor kesehatan memimpin penguatan sesi awal perdagangan.
Melansir data RTI, pada awal sesi perdagangan hari ini IHSG dibuka menguat pada level 7.199,17 dibandingkan penutupan Jumat lalu pada level 7.168,87.
Terpantau selama 28 menit pertama indeks saham nasional bergerak fluktuatif, di mana pada pukul 09.28 WIB IHSG berada pada level 7.206,42 (naik 0,52 persen).
Baca juga: Awali Pekan, IHSG Masih Berpotensi Tertekan
Sebanyak 233 saham melaju di zona hijau dan 235 saham merah. Sedangkan 183 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 2,92 triliun dengan volume 7,06 miliar saham.
Tercatat 6 dari 11 indeks sektoral menguat, di mana sektor kesehatan mencatatkan kenaikan paling tinggi, yakni sebesar 1,33 persen. Di sisi lain, indeks sektor energi mencatatkan koreksi paling dalam, yakni sebesar 0,97 persen.
Berbeda dengan IHSG, bursa saham regional Asia lainnya terpantau bergerak di zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,79 persen, Shanghai Komposit terkoreksi tipis 0,02 persen, dan Straits Times turun 0,07 persen.
Sebelumnya, indeks-indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street juga kompak ditutup melemah pada sesi perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks Dow Jones turun 0,56 persen ke 30.961,82, S&P 500 melemah 1,13 persen ke 3.901,35, dan Nasdaq melemah 1,43 persen ke 11.552,36.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, pergerakan bursa saham masih dibayangi kekhawatiran akan potensi kenaikan suku bunga The Fed mencapai 100 bps. Ini menyusul realisasi inflasi Negeri Paman Sam yang masih tinggi.
"Candlestick membentuk long black body dengan volume tinggi dan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross mendingikasikan potensi pelemahan," ujarnya.
Baca juga: 10 Saham yang Catatkan Penguatan Paling Tinggi dan Koreksi Paling dalam Sepekan Terakhir
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.