JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia, Malaysia, dan Thailand sepakat untuk memprioritaskan pemulihan sektor pariwisata yang memang sangat terdampak pandemi Covid-19. Topik ini menjadi pembahasan dalam Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-28 di Phuket, Thailand.
Pemulihan sektor pariwisata di wilayah IMT-GT juga sempat ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-27 pada tahun lalu.
Menurutnya, ketiga negara harus bisa memanfaatkan platform kerja sama IMT-GT untuk mendorong proyek yang konkret bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan dengan tetap memperhatikan permasalahan yang terjadi saat ini.
Seperti permasalahan kesehatan, revolusi industri, ketahanan pangan dan energi, kualitas sumber daya manusia, dan sumber daya berkelanjutan. Selain itu, kita juga harus mempercepat transformasi dan adaptasi teknologi yang memainkan peran kunci untuk masa depan kerja sama IMT-GT,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).
Upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi penting dilakukan karena UN World Tourism Organization mencatat bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan sektor pariwisata secara global sekitar 2 triliun dollar AS.
Adapun pada wilayah IMT-GT sendiri, arus pariwisata mancanegara menurun cukup signifikan yaitu sekitar 80 persen akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang hadir pada pertemuan IMT-GT ke-28, menyatakan bahwa pembangunan kembali sektor pariwisata merupakan prioritas dan perlu dilakukan dengan terobosan baru.
"Perlu dilakukan terobosan-terobosan baru agar (sektor pariwisatan lebih sustainable dan resilient di masa mendatang," katanya.
Baca juga: Dibuka Menguat, IHSG Kembali ke Level 7.200
Pada kesempatan itu, Indonesia menyampaikan beberapa prioritas pemulihan sektor pariwisata di antaranya mengembalikan kepercayaan turis, pengurangan ketidakpastian serta meningkatkan informasi dan komunikasi, restorasi konektivitas, infrastruktur dan kapasitas jasa pariwisata.
Kemudian, memberi dukungan kepada dunia usaha pariwisata, terutama UMKM dan masyarakat pelaku pariwisata agar dapat beradaptasi dan survive, terutama melalui adaptasi teknologi digital, strategi pemasaran bersama, dan transisi ke arah pariwisata yang lebih resilient dan sustainable.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.