Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Diprediksi Bakal Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 20/09/2022, 11:13 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para ekonom memprediksi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan atau BI rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dilaksanakan pada 21-22 September 2022.

Sebagai informasi, pada RDG BI Agustus kemarin, BI telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan BI akan kembali menaikkan BI rate sebanyak 25 basis poin (bps) setara dengan 0,25 persen menjadi 4 persen.

"Naik 25 bps. BI akan berupaya menjangkar inflasi dengan pelan-pelan menaikkan BI rate," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Minat Ajukan KPR? Simak Dulu Daftar Suku Bunga Dasar Kredit Perbankan

Prediksi tersebut lantaran, BI harus mengantisipasi peningkatan inflasi yang saat ini mengarah ke 7 persen di akhir 2022 pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2022 terjadi deflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,21 persen secara month to month (mtm). Tetapi berdasarkan data BI, masih terjadi inflasi IHK di periode tersebut sebesar 4,69 persen secara year on year (yoy).

"Dampaknya (jika BI menaikkan kembali BI rate, maka) inflasi diharapkan bisa kembali di bawah 4 persen Kuartal III 2022," kata dia.

David memperkirakan BI akan menaikkan BI rate sebanyak 4 kali di mana masing-masing besarannya 25 bps hingga akhir tahun. Dengan demikian, total kenaikan BI rate sampai akhir 2022 sebanyak 100 bps atau 1 persen.

"(BI rate akan naik) 4 kali lagi sampai akhir tahun," ungkapnya.

Senada dengan perkiraan David, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan BI akan kembali menaikkan BI rate sebanyak 25 bps.

"BI diperkirakan kembali naikkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps pada RDG bulan ini," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Dia menjelaskan, prediksi ini karena BI akan bersiap menghadapi kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM subsidi dan bahan pangan. Bahkan menurutnya, inflasi ini tidak dapat diredam hanya dengan kenaikan BI rate sekali ini saja.

"Dengan kondisi inflasi yang diperkirakan mencapai 7 persen pada akhir 2022, BI mungkin punya ruang naikkan suku bunga 2-3 kali lagi," tukasnya.

Selain itu, BI diperkirakan akan menaikkan BI rate lantaran terdapat kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Menurut dia, BI akan mewaspadai risiko pergerakan nilai tukar dollar AS yang semakin perkasa. Hal ini tercermin dari Dollar Index yang telah menembus 110 atau meningkat 18 persen dalam setahun terakhir. Dolar Index merupakan indikator penguatan dollar AS terhadap mata uang lainnya.

"BI perlu mewaspadai risiko dollar AS semakin kuat," kata Bhima.

Baca juga: Suku Bunga Tabungan 0 Persen, Tren Menabung di Bank Tetap Tinggi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com