JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menjual kepemilikan saham perseroan. Aksi direksi jual saham BCA ini dilakukan pekan lalu, tepatnya pada tanggal 14 dan 15 September 2022.
Berdasarkan data yang diunggah ke laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat tiga direksi jual saham BCA dengan kode BBCA itu. Ketiga direksi tersebuat ialah, Jahja Setiaatmadja yang merupakan presiden direktur perusahaan, Tan Ho Hien atau Subur Tan sebagai direktur BCA, dan Rudy Susanto yang juga menjabat sebagai direktur.
Dalam masing-masing dokumen laporan kepemilikan saham BCA yang diunggah, aksi penjualan saham tersebut memiliki tujuan berbeda-beda. Adapun tujuan penjualan saham BCA yang dilakukan tiga direksi itu meliputi, investasi, investasi keluarga, hingga renovasi rumah.
Jika dilihat berdasarkan tanggal pelaksanaannya, aksi direksi jual saham BCA mulai dilakukan oleh Subur Tan, yakni pada tanggal 14 September. Ia menjual 500.000 lembar kepemilikan BBCA, dengan harga per lembar Rp 8.500, sehingga total nilai divestasinya mencapai Rp 4,25 miliar.
Baca juga: Bos BCA Jual Saham Miliknya, Alasannya untuk Renovasi Rumah
"Tujuan transaksi, penjualan. Status kepemilikan saham, langsung," tulis dokumen yang ditandatangani Raymon Yonarto, dikutip Selasa (20/9/2022).
Kemudian pada 15 September, Subur Tan kembali melepas 500.000 lembar sahamnya dalam tiga tahap, yakni 200.000 lembar dengan harga Rp 8.675 per lembar, 200.000 lembar dengan harga Rp 8.700 per lembar, dan 100.000 lembar dengan harga Rp 8.750 per lembar. Total dari divestasi Subur Tan pada 15 September mencapai Rp 4,35 miliar.
"Tujuan transaksi, penjualan. Status kepemilikan saham, langsung," tulis dokumen laporan kepemilikan saham BCA.
Dengan demikian, Subur Tan telah melepas kepemilikan 1 juta lembar saham BCA senilai Rp 8,6 miliar pada 14-15 September kemarin. Setelah aksi penjualan tersebut, saat ini Ia memiliki 13.993.334 lembar saham BCA.
Kemudian, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, juga melepas sebagian kepemilikan saham BBCA pada 15 September. Divestasi dilakukan dalam dua tahap.
Divestasi saham pertama dilakukan Jahja dengan menjual menjual 500.000 lembar saham BBCA, dengan nilai Rp 8.725 per saham, sehingga total nilainya mencapai Rp 4,36 miliar. Dalam dokumen laporan kepemilikan saham disebutkan, divestasi ini dilakukan dengan tujuan untuk renovasi rumah.
Baca juga: Saham BCA Sentuh Level Tertinggi, Kekayaan Hartono Bersaudara Melesat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.