Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Direksi BCA Ramai-ramai Jual Saham, untuk Investasi Keluarga hingga Renovasi Rumah...

Kompas.com - 20/09/2022, 14:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menjual kepemilikan saham perseroan. Aksi direksi jual saham BCA ini dilakukan pekan lalu, tepatnya pada tanggal 14 dan 15 September 2022.

Berdasarkan data yang diunggah ke laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat tiga direksi jual saham BCA dengan kode BBCA itu. Ketiga direksi tersebuat ialah, Jahja Setiaatmadja yang merupakan presiden direktur perusahaan, Tan Ho Hien atau Subur Tan sebagai direktur BCA, dan Rudy Susanto yang juga menjabat sebagai direktur.

Dalam masing-masing dokumen laporan kepemilikan saham BCA yang diunggah, aksi penjualan saham tersebut memiliki tujuan berbeda-beda. Adapun tujuan penjualan saham BCA yang dilakukan tiga direksi itu meliputi, investasi, investasi keluarga, hingga renovasi rumah.

Jika dilihat berdasarkan tanggal pelaksanaannya, aksi direksi jual saham BCA mulai dilakukan oleh Subur Tan, yakni pada tanggal 14 September. Ia menjual 500.000 lembar kepemilikan BBCA, dengan harga per lembar Rp 8.500, sehingga total nilai divestasinya mencapai Rp 4,25 miliar.

Baca juga: Bos BCA Jual Saham Miliknya, Alasannya untuk Renovasi Rumah

"Tujuan transaksi, penjualan. Status kepemilikan saham, langsung," tulis dokumen yang ditandatangani Raymon Yonarto, dikutip Selasa (20/9/2022).

Kemudian pada 15 September, Subur Tan kembali melepas 500.000 lembar sahamnya dalam tiga tahap, yakni 200.000 lembar dengan harga Rp 8.675 per lembar, 200.000 lembar dengan harga Rp 8.700 per lembar, dan 100.000 lembar dengan harga Rp 8.750 per lembar. Total dari divestasi Subur Tan pada 15 September mencapai Rp 4,35 miliar.

"Tujuan transaksi, penjualan. Status kepemilikan saham, langsung," tulis dokumen laporan kepemilikan saham BCA.

Dengan demikian, Subur Tan telah melepas kepemilikan 1 juta lembar saham BCA senilai Rp 8,6 miliar pada 14-15 September kemarin. Setelah aksi penjualan tersebut, saat ini Ia memiliki 13.993.334 lembar saham BCA.

Direksi Jual Saham BCA untuk Renovasi Rumah

Kemudian, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, juga melepas sebagian kepemilikan saham BBCA pada 15 September. Divestasi dilakukan dalam dua tahap.

Divestasi saham pertama dilakukan Jahja dengan menjual menjual 500.000 lembar saham BBCA, dengan nilai Rp 8.725 per saham, sehingga total nilainya mencapai Rp 4,36 miliar. Dalam dokumen laporan kepemilikan saham disebutkan, divestasi ini dilakukan dengan tujuan untuk renovasi rumah.

Baca juga: Saham BCA Sentuh Level Tertinggi, Kekayaan Hartono Bersaudara Melesat

Untuk divestasi yang kedua, Jahja juga menjual 500.000 lembar saham kepemilikan BBCA dengan tujuan untuk investasi. Adapun harga per lembar sahamnya sebesar Rp 8.750, sehingga total nilai divestasi dengan tujuan investasi ini mencapai Rp 4,37 miliar.

Jika ditotal, Jahja menjual 1 juta lembar saham kepemilikan BBCA senilai Rp 8,73 miliar. Usai transaksi penjualan saham tersebut, Jahja saat ini memiliki 39.811.090 lembar saham BBCA.

Investasi Keluarga

Aksi direksi jual saham BCA juga dilakukan oleh Rudy Susanto pada 15 September. Ia menjual 404.600 lembar saham BCA dengan harga Rp 8.800 per saham, sehingga total nilainya mencapai sekitar Rp 3,56 miliar.

Dalam dokumen laporan kepemilikan saham disebutkan, divestasi dilakukan dengan tujuan investasi keluarga. Saham yang dijual juga statusnya kepemilikan langsung.

Setelah menjual 404.600 lembar saham kepemilikan, saat ini Rudy memiliki 2.033.799 lembar saham BBCA.

Harga Saham BCA

Asal tahu saja, saham BBCA selama sepekan (12-16 September) memang bergerak menguat 1,2 persen ke level Rp 8.450. Saham BBCA bahkan sempat menyentuh level Rp 8.800 per saham pada sesi perdagangan Kamis (15/9/2022) kemarin.

Seiring dengan penguatan tersebut, kapitalisasi pasar BBCA menguat 10,94 persen ke Rp 1.031,26 triliun pada akhir pekan kemarin. Dengan nilai kapitalisasi ini, BBCA semakin kokoh menempati peringkat pertama saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun pada sesi perdagangan Selasa (20/9/2022) hari ini, saham BBCA bergerak fluktuatif. Saham bank swasata terbesar ini dibuka melemah di level 8.550, dan sampai dengan pukul 13.30 WIB terus bergerak di zona merah.

Baca juga: Capai Rp 5,4 Triliun, BCA Catat Penjualan Terbesar SBN Ritel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com