JAKARTA, KOMPAS.com - G20 merupakan kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa serta perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Dikutip dari laman bi.go.id, G20 dibentuk untuk merangkul negara maju dan berkembang untuk besama-sama mengatasi krisis, terutama di kawasan Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Baca juga: Jelang KTT G20, ITDC Optimistis Tingkat Keterisian Kawasan The Nusa Dua di Atas 50 Persen
Anggota G20 secara kolektif mewakili sekitar 60 persen penduduk dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.
Anggota G20 ini secara berkala melakukan pertemuan puncak yang akan dihadiri oleh seluruh kepala negara anggota G20, pertemuan ini dinamakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Pada tahun ini, lokasi pertemuan KTT G20 adalah di Indonesia karena Indonesia berkesempatan memegang G20 presidency.
Presidensi G20 Indonesia 2022 dimulai pada 1 Desember 2021 hingga KTT G20 dimulai pada 15-16 November 2022 di Bali.
Baca juga: Puncak G20-LEMM Hasilkan 5 Dokumen Kesepakatan, Ini Rinciannya
Dikutip dari laman Bank Indonesia (BI), terdapat 3 jenis pertemuan G20, yaitu:
1. KTT G20 atau summit
KTT G20 adalah klimaks dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara atau pemerintahan.
2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi
Diadakan di masing-masing area fokus utama forum. Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG). Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
3. Kelompok Kerja/Working Groups
Beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT G20.
Baca juga: Puncak G20-LEMM Hasilkan 5 Kesepakatan, Menaker Ida: Sesuai yang Kita Harapkan
Seperti dijelaskan sebelumnya, G20 presidency tahun ini dipegang oleh Indonesia sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020. G20 Indonesia 2022 dimulai dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma pada 30-31 Oktober 2021.
Indonesia pada G20 presidency mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untukn saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Selanjutnya, pilar Presidensi G20 Indonesia 2022, yaitu:
Baca juga: Kesepakatan L20 dan B20 Sejalan dengan Semangat Presidensi G20 Indonesia
Dikutip dari bi.go.id, agenda prioritas jalur keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 sebagai berikut:
1. Exit Strategy to Support Recovery
Membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi dari efek limpahan exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya.
2. Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth
Mengatasi dampak berkepanjangan krisis dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan, rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.
3. Payment System in Digital Era
Standar pembayaran lintas batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).
Baca juga: Kesepakatan L20 dan B20 Sejalan dengan Semangat Presidensi G20 Indonesia
4. Sustainable Finance
Membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan keuangan berkelanjutan dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan.
5. Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance
Memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif bagi underserved community, yaitu wanita, pemuda, dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.
6. International Taxation
Membahas perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).
Demikian beberapa informasi yang perlu diketahui tentang G20 untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022.
Baca juga: Dukung Sektor Kewirausahaan, Indonesia dan China Bakal Gelar G20 ERC
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.