Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Investasi Rp 28 Miliar Perkuat K3 di Indonesia, Menaker: Dampaknya Langsung ke Produktivitas Perusahaan

Kompas.com - 21/09/2022, 07:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang berinvestasi 1,6 juta dollar AS atau setara Rp 23,84 miliar (kurs Rp 14.900) untuk memperkuat sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ke 1.521 tempat kerja dan telah menjangkau 22.154 pekerja di Indonesia.

Juga berfungsi sebagai platform advokasi untuk pemahaman, kesadaran, dan tindakan K3 yang lebih baik, proyek ini telah menjangkau 15.218 orang di Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menekankan pentingnya kemajuan prinsip dan budaya K3 agar Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi dan menghadapi krisis di masa depan seperti pandemi Covid-19 saat ini.

"Investasi keselamatan dan kesehatan kerja berdampak langsung pada produktivitas perusahaan, mengurangi kecelakaan di tempat kerja, dan meningkatkan citra perusahaan dan secara bersama-sama meningkatkan ketahanan ekonomi," katanya dalam acara Peresmian Pameran Penutupan Proyek ILO yang bertajuk Meningkatkan Pencegahan Covid-19 di dan melalui Tempat Kerja, dikutip melalui pernyataan tertulis, Selasa (20/9/2022).

"Dengan proyek yang berkolaborasi dengan banyak mitra dan pemangku kepentingan yang berbeda, ini telah menunjukkan pentingnya dan keserbagunaan proyek untuk mendukung berbagai kebutuhan K3 dari berbagai sektor," lanjut dia.

Baca juga: Menaker: Dana BSU Bukan Bersumber dari Iuran Pekerja di BPJS Ketenagakerjaan

Dirinya juga mendorong semua pihak agar terus-menerus mempromosikan K3 dan mengimplementasikannya dalam rangka meningkatkan perlindungan pekerja dan keberlangsungan usaha untuk meningkatkan produktivitas.

"Semua pihak harus turun tangan untuk bekerja sama agar budaya K3 benar-benar terwujud di setiap tempat kerja dan lingkungan masyarakat umum di seluruh Tanah Air," kata Menaker.

Menaker menjelaskan, apabila K3 terlaksana dengan baik maka kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) dapat ditekan dan biaya-biaya yang tidak perlu dapat dihindari, sehingga dapat tercapai suasana kerja yang aman, nyaman, sehat, dan meningkatnya produktivitas kerja.

"Untuk itu, kegiatan pada hari ini menjadi momentum sangat tepat dan strategis untuk mendorong semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3 di Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Kemenaker Berikan Dukungan pada LSP K3 Nasional untuk Dapatkan Lisensi dari BNSP


Selain itu, proyek K3 ini juga mempertemukan mitra kerja utama seperti konfederasi serikat pekerja, Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Proyek ini juga bekerja sama dengan organisasi jurnalistik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya K3 dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.

Dalam kesempatan itu, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto menuturkan, dibutuhkan pendekatan dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat K3 di tempat kerja.

"Ketika kita melihat ke belakang dan melihat pencapaian utama, kita juga harus mengingat bahwa ini adalah bagian dari perjalanan pemerintah, perusahaan, pekerja, dan generasi muda untuk menentukan keselamatan generasi mendatang dan investasi untuk bisnis dan masyarakat secara keseluruhan. dengan terus berupaya mengembangkan pendekatan baru untuk mengatasi tantangan dan kebutuhan keselamatan dan kesehatan kerja," kata Michiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com