Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pertemuan The Fed, IHSG Berpotensi Tertekan

Kompas.com - 21/09/2022, 07:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,02 persen ke level 7.196,5 pada sesi perdagangan Selasa (20/9/2022) kemarin. Indeks saham bergerak cukup fluktuatif pada sesi perdagangan kemarin.

Pergerakan indeks saham nasional yang terbatas diikuti juga dengan nilai dan volume transaksi yang menurun dari sesi perdagangan sebelumnya. Investor dinilai masih menunggu hasil pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve, pada Rabu (21/9/2022) waktu setempat.

“Pergerakan IHSG yang fluktuatif sepanjang hari dikarenakan investor mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed yang mungkin bisa mencapai 100 bps pada bulan ini,” ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Selasa.

Baca juga: Mayoritas Saham Terkoreksi, IHSG Ditutup Menguat Tipis

Menurutnya, sentimen pertemuan The Fed masih akan membuat indeks saham nasional bergerak terbatas, cenderung melemah pada sesi perdagangan hari ini.

Secara teknikal, Ia bilang, candlestick doji pada higher high dan higher low dengan stochastic yang menyempit saat mendekati level oversold. Ini mengindikasikan potensi rebound dalam jangka pendek.

“Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas jelang penetapan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia pada hari Kamis,” ujar dia.

Lebih lanjut Ia menyebutkan, indeks saham nasional akan bergerak pada rentang support 7.170-7.145. Sementara itu, resistance bergerak pada rentang 7.236-7.277.

Baca juga: Saham GOTO Rebound, IHSG Paruh Pertama Ditutup Stagnan

Senada dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi, IHSG akan bergerak melemah hari ini. Menurutnya, IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar.

Ia pun memproyeksi, pada perdagangan hari ini IHSG bergerak dalam rentang 7.123-7273. Dalam jangka panjang, potensi penguatan IHSG masih sangat besar.

“Dalam jangka pendek masih terdapat peluang koreksi minor yang dapat terus dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian,” ucapnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com