Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Dorong Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak untuk Tingkatkan Kualitas Kapal Tradisional

Kompas.com - 21/09/2022, 13:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mendorong pemerintah memberikan pinjaman lunak bagi para pelaut kapal-kapal tradisional di Indonesia.

Soerjanto mengatakan, hal ini perlu dilakukan agar para pelaut dapat meningkatkan kualitas kapal dan memerhatikan faktor keselamatan.

"Mereka (Para pelaut kapal tradisional) hanya butuh bantuan kredit lunak, mereka enggak menutut subsidi BBM, tapi mereka bisa membangun kapal dengan dapat kredit lunak," kata Soerjanto dalam acara Review Keselamatan Pelayaran pada Kapal Tradisional di Indonesia di Redtop Hotel & Convention Center, Gambir, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Soal Sanksi bagi Operator Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Pemerintah Tunggu Hasil Investigasi KNKT

Soerjanto mengatakan pemerintah dapat melakukan pengawasan dan bimbingan agar pinjaman lunak tersebut tepat sasaran dan bermanfaat.

"Sehingga kapal pelayaran rakyat dan kapal tradisional tadi memenuhi keselamatan," ujarnya.

Soerjanto mengatakan, hingga saat ini, kapal-kapal tradisional berperan signifikan dan dominan dalam mobilitas barang dan penumpang di sejumlah daerah.

Karenanya, kata dia, kapal tradisional yang berlayar harus memenuhi aspek keselamatan dan mengikuti informasi prediksi cuaca yang disampaikan BMKG.

Baca juga: Indonesia Tertarik Kerja Sama Kembangkan Kapal Listrik dengan Denmark

"Ke depan bahwa kapal-kapal tersebut miliki batasan-batasan bagaimana bisa mengarungi cuaca dengan gelombang 2-3 meter, kita tidak bisa terus dengan kondisi-kondisi pelayaran yang masalah keselamatannya sangat memperihatinkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Soerjanto mengatakan, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian pada kapal-kapal tradisional, khususnya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.

"Sekali lagi cuaca di kita itu begitu dinamisnya, kita di daerah tropis, cuaca di kita ini gampang berubah, jadi kita harus tahu terus informasinya," ucap dia.

Baca juga: Harga BBM Naik, INSA Berharap Ada Penyesuaian Tarif Kapal Penumpang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com