Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong Ekspor Produk Bahan Alami ke Eropa

Kompas.com - 21/09/2022, 21:40 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong ekspor produk bahan alami seperti ekstrak rumput laut, minyak esensial, dan ekstrak tumbuhan sebagai bahan untuk suplemen makan dan kosmetik ke pasar Eropa.

Untuk mendukung upaya ini, Kemenperin menjalin kerja sama dengan dengan Pusat Promosi Impor Negara Berkembang (Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwik kelings landen/CBI) yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Luar Negeri Belanda.

“Keanekaragaman produk bahan alami (natural ingredients) yang dikombinasikan dengan kemampuan produksi dapat memberikan peluang untuk memenuhi permintaan global. Karena itu, Indonesia perlu meningkatkan pengembangan ke pasar internasional dan harus memposisikan diri sebagai produsen natural ingredients terpercaya di dunia,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin Eko S.A Cahyanto dalam siaran resminya, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Kemenperin Optimistis Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen hingga Akhir Tahun

Dirjen KPAII menyampaikan, sebagai upaya mendukung upaya ekspor produk berbahan alami ke pasar Eropa, Kemenperin juga memfasilitasi penyelenggaran empat rangkaian pelatihan bisnis ekspor bersama dengan CBI Belanda, terutama terkait dengan membangun citra unik atau branding produk-produk tersebut.

Pada pelatihan pertama, dibahas mengenai Baseline Definition, kedua mengenai Brand Positioning, ketiga mengenai Brand Creation, dan keempat mengenai Tool Validation.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha produk berbahan alami mengenai potensi pengembangan akses ke pasar Eropa.

“Natural ingredients digunakan secara luas di berbagai produk makanan dan produk kosmetik. Salah satu pasar utama di dunia untuk produk makanan dan produk kosmetik adalah Eropa. Kawasan Eropa, secara tradisional, telah bertumbuh sebagai pasar potensial bagi produsen natural ingredients dengan tingginya tingkat permintaan untuk berbagai variasi produk yang dibuat dari bahan tersebut,” jelas Eko.

Eko juga mengatakan, produk bahan alami Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan pasar Eropa. Hal ini mengingat Indonesia memiliki kapasitas produksi yang tidak dapat diabaikan.

Namun di sisi lain, daya saing masih menjadi tantangan bagi produsen natural ingredients Indonesia untuk memasuki pasar Eropa.

“Tantangan daya saing ekspor inilah yang coba dijawab melalui inisiasi kerja sama antara Kemenperin dengan beberapa lembaga mitra internasional seperti CBI Belanda,” tuturnya.

CBI Belanda merupakan lembaga pemerintah Belanda yang mendapatkan mandat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di negara-negara berkembang yang menjadi mitra melalui promosi ekspor dari negara dimaksud ke pasar Eropa, termasuk Belanda.

Selain produk bahan alami, Kemenperin dan CBI Belanda juga bekerja sama meningkatkan ekspor produk home decoration ke pasar Eropa.

Baca juga: India Setop Ekspor Beras, Indonesia Jadi Salah Satu Negara yang Paling Terdampak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com