Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gonta-ganti Kebijakan: Minyak Tanah ke Elpiji, Elpiji ke Jargas, Kini Elpiji ke Kompor Listrik

Kompas.com - 22/09/2022, 09:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah tengah gencar-gencarnya mengampanyekan konversi penggunaan kompor berbahan bakar elpiji diganti dengan kompor listrik maupun kompor induksi.

Pemerintah bahkan akan membagi-bagikan secara gratis paket lengkap kompor listrik seharga Rp 1,8 juta untuk ratusan ribu kepala keluarga dalam program tersebut.

Jika berhasil, program konversi kompor listrik ini juga diharapkan bisa jadi solusi masalah kerugian PLN akibat kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN, terutama untuk jaringan Jawa-Bali, seiring banyaknya pembangkit baru yang terus dibangun.

Sementara secara terpisah, PLN sendiri juga giat mengampanyekan konversi kompor listrik. Setelah Solo dan Denpasar, DKI Jakarta akan menjadi sasaran pilot project konversi elpiji 3 kg ke kompor induksi berikutnya.

Baca juga: Pemerintah Bagi-bagi Paket Kompor Listrik Gratis Seharga Rp 1,8 Juta

PLN akan membagikan 10.000 unit kompor induksi kepada warga ibu kota mulai bulan Oktober mendatang. Perusahaan setrum negara itu juga memberikan sejumlah insentif untuk peningkatan daya para pelanggannya.

Terkait kebutuhan daya kompor induksi yang sangat besar, PLN akan menambah daya listrik keluarga penerima manfaat agar bisa menggunakannya.

Apa kabar proyek jargas?

Kampanye konversi elpiji ke kompor listrik seakan jadi ironi saat proyek pembangunan jaringan gas (jargas) untuk pelanggan rumah tangga belum optimal.

Melalui sambungan jargas, masyarakat diharapkan mau beralih dari elpiji diganti dengan menggunakan gas alam melalui pipa distribusi.

Baca juga: 10 Produk Tabungan Bank yang Gratis Biaya Admin

Sebagai informasi saja, pasokan gas alam sangat melimpah di Indonesia yang justru diekspor ke luar. Singapura contohnya, masyarakat di negara tetangga itu justru selama ini menikmati jargas yang gasnya dikirim dari Indonesia. 

Sebaliknya, elpiji merupakan bahan bakar yang selama ini harus diimpor sehingga berdampak negatif pada neraca perdagangan. Melimpahnya gas alam di Indonesia tidak bisa dimanfaatkan dengan optimal lantaran kurangnya infrastruktur pipa gas.

Dikutip dari Kontan, misalnya saja, proyek jargas yang menggunakan dana APBN 2009-2020 tidak berjalan mulus. Nilai lost opportunty ditaksir mencapai Rp 1 miliar per tahun akibat jargas yang sudah terbangun ternyata tidak terpakai.

Pembangunan jargas dalam APBN 2009-2020 yang meliputi 17 provinsi telah mencapai total 537.496 sambungan rumah (SR), namun menyisakan 108.976 SR yang belum terpakai.

Baca juga: Ini Jenis-jenis Pinjaman dan Bunga di Pegadaian Terbaru

Penggunaan dana APBN dalam pembangunan pipa jargas SR ini lantaran nyaris tidak ada pihak swasta yang tertarik.

Alasannya, alokasi gas yang disalurkan ke SR terbilang kecil dibandingkan konsumsi pelanggan industri, sehingga secara hitungan ekonomi tidaklah menguntungkan.

Masalah lainnya, yakni masalah pasokan gas yang naik turun. Terlebih pembangunan infrastrukturnya cukup mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com