Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AAUI: Pencatatan Premi Kendaraan Listrik Masih Menjadi Satu dengan Kendaraan Motor pada Umumnya

Kompas.com - 22/09/2022, 10:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di saat penggunaan kendaraan listrik terus didorong, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan saat ini belum memiliki detail data khusus terkait asuransi untuk kendaraan listrik.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang mengatakan, saat ini pencatatan premi untuk kendaraan listrik masih menjadi satu dengan premi kendaraan motor pada umumnya.

"Belum ada data yang bisa di-split antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional. Namun, seiring berjalannya waktu dan kesiapan industri nanti kami akan dapat menangkap profil dari asuransi untuk kendaraan listrik," kata dia dalam paparan kinerja asuransi umum pada triwulan II-2022 secara virtual, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Penggunaan Kendaraan Listrik Bisa Tekan Impor Minyak Mentah hingga 30 Juta Barrel

Ia menambahkan, saat ini belum terdapat insentif khusus untuk kendaraan listrik. Pihaknya masih menggunakan ketentuan umum yang belaku untuk kendaraan bermotor.

Sementara itu, Direktur Eksekuif AAUI Bern Dwyanto mengatakan, mobil listrik memang sedang menjadi isu yang sedang dipopulerkan.

Namun demikian, saat ini memang belum ada pencatatan khusus untuk kendaraan dengan energi baterai ini.

Di samping itu, Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Teknik 3 Delil Khairat menambahkan, asuransi kendaraan listrik merupakan area yang akan dicermati industri asuransi umum ke depan.

Baca juga: Penggunaan Kendaraan Listrik Diprediksi Naik 20 Persen pada 2035

"Pasalnya, Pemerintah Indonesia memiliki rencana besar dalam renewable energy ini dan berharap Indonesia menjadi pemain penting dalam supply chain battery," ucap dia.

"Kita harus optimistis dengan oportunity ini," timpal dia.

Meskipun demikian, dari sisi asuransi perlu adanya perhitungan yang lebih matang. Sebab, kendaraan listrik memiliki risiko yang berbeda dibandingkan kendaraan konvensional.

"Cara cover, pricing, pengelolaan risiko perlu dipertimbangkan secara spesifik," tandas dia.

Sebagai informasi, AAUI mencatat premi dari lini bisnis kendaraan bermotor mencapai Rp 8,75 triliun pada semester I-2022.

Angka ini tumbuh 18,3 persn secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,4 triiun.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Dinilai Jadi Momentum untuk Beralih ke Kendaraan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com