Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Ungkap Strategi Dorong Produksi Migas di Tanah Air

Kompas.com - 22/09/2022, 14:24 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas).

Hal itu dilakukan untuk mencapai target 1 juta barrel minyak perhari (Barrel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik perhari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD), dengan berbagai strategi.

"Strategi untuk mencapai target-target tersebut antara lain optimalisasi produksi eksisting, transformasi sumber daya untuk produksi, akselerasi Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi yang masif untuk penemuan besar, serta pengembangan minyak dan gas bumi non-konvensional," ujar Arifin dalam siaran pers, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Menteri ESDM Bakal Tawarkan 70 Cekungan Migas ke Investor

Arifin mengungkapkan, potensi investasi di hulu migas masih terbuka lebar, dengan 70 potensi cekungan yang belum dieksplorasi untuk ditawarkan kepada para investor. Ia juga akan mengakselerasi eksplorasi di 5 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia Timur yakni Buton, Timor, Seram, Aru-Arafura, dan West Papua Onshore.

Saat ini, terdapat 4 proyek migas yang menjanjikan yaitu Indonesian Deepwater Development (IDD) Gendalo dan Gehem, Jambaran Tiung Biru, Lapangan Abadi, dan Tangguh Train-3. Proyek ini diperkirakan akan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi mencapai 65.000 BOPD dan 3.484 MMSCFD, dengan total investasi lebih dari 37 miliar dollar AS.

Untuk meningkatkan produksi migas, Kementerian ESDM akan mengumumkan Lelang WK Migas Tahap 2 di tahun 2022. Lelang itu terdiri dari 5 WK untuk penawaran langsung, 1 WK penawaran langsung Blok Paus, 1 WK untuk lelang reguler, dan 1 WK penawaran langsung untuk West Kampar.

Baca juga: Soal Konversi Kompor Elpiji ke Listrik, Menteri ESDM Tunggu Hasil Uji Coba PLN


"Untuk menarik investasi hulu di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan, melalui fleksibilitas kontrak yaitu PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split, peningkatan syarat dan ketentuan pada tahap lelang, insentif fiskal dan non-fiskal, perizinan online, dan penyesuaian regulasi untuk non-konvensional," lanjut Arifin.

Di sisi lain, Arifin memastikan bahwa pemerintah akan melakukan revisi Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi dengan memberikan kemudahan berusaha dan kepastian kontrak.

Baca juga: Lebih Hemat Motor BBM atau Listrik? Ini Hitungan Menteri ESDM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com