Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Pertalite Lebih Boros Setelah Naik Harga, Pertamina: Tak Ada Perubahan Spesifikasi

Kompas.com - 22/09/2022, 15:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari ini di media sosial berhembus isu yang menyatakan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite kini menjadi semakin boros setelah harga BBM Pertalite naik pada 3 September lalu.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengimbau masyarakat untuk membeli BBM jenis apapun di lembaga penyalur resmi agar terjamin kualitasnya.

Sebab, produk-produk yang dijual di lembaga penyalur resmi sudah melalui kontrol kualitas sehingga produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur.

"Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Pertamina Jamin Kualitas Pertalite yang Dijual Sesuai Aturan Pemerintah

Produk BBM jenis Pertalite (RON 90) yang dijual di lembaga penyalur resmi dipastikan sudah sesuai dengan standar dan mutu berdasarkan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.

"Produk BBM Pertamina jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan spesifikasi," ucapnya.

Dia menjelaskan, batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar diantaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).

Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 Kilopascal (kPa).

Adapun penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan atau destilasi Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat Celsius. Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celcius.

"Artinya, pada saat tempertur 50 derajat Celsius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen. Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," ungkap Irto.

Baca juga: Boros Mana Masak Pakai Kompor Listrik Vs Elpiji?

Diberitakan sebelumnya, salah satu unggahan dari akun Twitter @ferizandra yang ditulis Rabu (21/9/2022), menjabarkan keluhan-keluhan masyarakat yang merasa penggunaan BBM jenis Pertalite kini menjadi cepat habis sejak harga BBM dinaikkan.

Hal tersebut membuat biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk membeli bensin menjadi meningkat tajam lantaran selain konsumsinya yang boros, kini harga BBM Pertalite juga mengalami kenaikan.

"Keluhan pengguna BBM Pertalite akhir2 ini. gak cuman pengemudi mobil, pengendara motor pun punya keluhan yang sama: bensin jadi lebih cepat habis meskipun jarak yang ditempuh kendaraan tetap sama, bahkan bensin berkurang (menguap?) saat kendaraan gak dipakai," tulis pemilik akun @ferizandra, dikutip Rabu.

Pada unggahan tersebut, disertakan beberapa potongan tangkapan layar dari unggahan penguna-pengguna Facebook yang mengeluhkan hal yang sama, yaitu konsumsi BBM Pertalite menjadi lebih banyak sejak harga BBM dinaikkan.

"Maaf nih cuma mau berbagi pengalaman, ertiga gx 2-14 kemaren barusan isi pertalite full biasanya kuat 1 minggu lebih sekarang kok cuma 4 hari ya dengan pemakaian yg sama dan yg anehnya waktu di parkiran jarum masih di paling atas kok seharian di jemur jadi jarum bensin di tengah. Ini unit saya yg aneh apa saya yg aneh yaa om," tulis akun Facebook Alif Muhammad Firdaus Utama yang tangkapan layarnya diunggah di akun Twiter @ferizandra.

Baca juga: Ada Uji Coba Pembatasan Pembelian Pertalite, Kendaraan Belum Terdaftar di MyPertamina Bisa Beli BBM?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com