“Apalagi banyak UKM mitra Bogasari di daerah yang seringkali kesulitan mendapatkan tenaga kerja lulusan SMK jurusan tata boga. Ini adalah kesempatan emas yang harus dikelola dengan baik, kesempatan bekerja bagi para SMK jurusan tata boga sekaligus cari pengalaman untuk membuka usaha," ujar Ivo Ariawan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Sukabumi Didies Darmawan mengatakan, target kerja sama melalui pendampingan pada Program SMK PK ini, unit usaha bakery yang sudah dijalankan siswa SMKN 3 Sukabumi sebagai bagian dari pembelajaran Teaching Factory makin berkembang luas.
Bahkan pihaknya sangat berharap suatu saat nanti unit usaha di SMKN 3 Sukabumi berkembang menjadi BLUD (badan layanan umum daerah) sehingga pembiayaan sekolah lebih mandiri.
Baca juga: Kementan Optimistis Perbankan Bisa Bantu Percepat Modernisasi Pertanian
Saat ini, SMKN 3 Sukabumi sudah punya unit usaha makanan berbasis tepung terigu. Antara lain roti tawar, roti manis, donut, ayam goreng crispy, dan aneka jajanan pasar.
Untuk sementara pemasarannya masih di lingkungan sekolah. Namun pertumbuhan penjualan sangat potensial karena dengan sudah aktifnya pembelajaran tatap muka. Tercatat, ada 1.236 siswa SMKN 3 yang masuk sekolah setiap hari Senin sampai Jumat.
“Pembeli dari luar sekolah juga ada, seperti saat bulan Ramadhan lalu. Unit usaha produksi SMKN 3 Sukabumi melalui Pembelajaran Teaching Factory menerima orderan kurang lebih 1500 toples kue kering. Makanya melalui kerja sama dengan Bogasari kami sangat berharap SMKN 3 Sukabumi makin berkembang apalagi mendapat bantuan peralatan yang baru dari Pemerintah melalui Program SMK PK,” ujarnya.
Guna mewujudkan unit usaha SMKN 3 Sukabumi menjadi BLUD, materi pengajaran dari kerja sama SMK PK ini juga menyangkut pemasaran secara digital dan budaya kerja industri.
Dengan demikian kompetensi keahlian para siswa dan guru menjadi lebih menyeluruh baik dari sisi ilmu pengolahan makanan, pemasaran dan pengelolaan secara sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Ini Alasan BI Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.