Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Tahun RI Oversupply Ayam, Bikin Peternak Merugi

Kompas.com - 22/09/2022, 20:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (BPN) menyebutkan kelebihan stok atau surplus sekitar 700-800 ribu ton per tahun menyebabkan harga pembelian ayam ras hidup kepada peternak menurun hingga Rp 14.000-Rp15.000 per kilogram sehingga perlu kolaborasi penanganan.

Kepala Deputi Ketersediaan dan Stabilitasi Pangan BPN I Gusti Ketut Astawa, mengatakan Badan Pangan Nasional akan mengembangkan penetapan aturan cadangan pangan.

"Nah cadangan pangan inilah jadi salah satu nanti untuk menyerap surplus-surplus tadi," ujar I Gusti Astawa dikutip dari Antara, Kamis (22/9/2022).

I Gusti menyampaikan dari sekitar 3 juta ton per tahun kebutuhan secara nasional ayam ras pedaging maupun petelur, produksi peternak dalam negeri mencapai 3,8 juta ton per tahun sehingga kelebihan 700 ribu hingga 800 ton per tahun.

Baca juga: Boros Mana Masak Pakai Kompor Listrik Vs Elpiji?

Kelebihan stok tersebut belum terkendali, sehingga Badan Pangan Nasional akan mencari celah agar stok ayam ras terserap untuk program-program yang memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti menekan masalah kesehatan angka kekerdilan atau stunting oleh pemerintah, di samping penetapan aturan cadangan pangan.

Di sisi lain Badan Pangan Nasional telah mengumpulkan 10 pengusaha besar pengolah pangan ayam ras dan beberapa asosiasi peternak untuk menyepakati mengendalikan surplus stok ayam ras agar terkendali.

"Sehingga setiap kita surplus bisa kita tata, tidak merubah harga di peternak atau mengganggu harga di peternak atau menurunkan harga di peternak, juga tidak mengganggu harga di konsumen," kata dia.

I Gusti mengungkapkan dengan surplus yang berlebihan, sebagai pangan yang mudah rusak dalam hal ini busuk, isu mengenai stok dan harga sangat berpengaruh terhadap bisnis ayam ras di sisi produsen dan pedagang.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Disuntik APBN Lagi?

Saat ini peternak unggas ayam ras sedang mengalami penurunan harga beli atau harga jual kepada pengusaha atau pedagang karena stok yang melimpah. Harga ayam ras hidup hanya dibeli Rp 14.000-Rp15.000 per kilogram dari harga acuan penjualan atau pembelian Rp 21.000 per kilogram.

Sementara harga daging ayam ras dalam kondisi karkas dijual kepada konsumen dengan harga rata-rata Rp 35.000 per kilogram.

"Dengan semua bergerak, semua berkolaborasi, saya kira isu-isu yang bisa menurunkan harga bisa kita eliminir, sehingga harga di peternak bisa kita kendalikan yang wajar ya. Jadi karena di konsumen ini wajar harganya, stabil. Sementara di peternak jatuh, ini harus kita luruskan," jelasnya.

Baca juga: Fakta Shell, Raksasa Minyak Dunia yang Asal-usulnya dari Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com