Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Mudah Tingkatkan Awareness Bisnis di TikTok

Kompas.com - 22/09/2022, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Saat ini, TikTok adalah media sosial yang melonjak popularitasnya. Ini disebabkan penggunanya yang mayoritas adalah anak muda. Bahkan, menurut data Hootsuite, pengguna TikTok di Indonesia berada di peringkat dua dunia.

Hal inilah yang membuat potensi TikTok meningkat jika digunakan untuk mempromosikan bisnis kita. Terlebih, kalau target pasarnya adalah anak muda.

Hal ini pun dijelaskan pula oleh Nadya Caroline, Digital Marketing Instructor, dalam siniar CUAN bertajuk “Strategi TikTok untuk Bisnis Memenangkan Pasar” bahwa TikTok saat ini menyediakan ruang bagi para pebisnis untuk mempromosikan bisnisnya.

Apakah Pengguna Baru TikTok Bisa Masuk FYP?

Menurut Nadya, TikTok adalah salah satu platform media sosial yang ramah terhadap pengguna. Pasalnya, konten kita bisa masuk FYP (for your page) dengan mudah.

Perempuan itu pun menjelaskan, “Bisa banget. There's possibility for that. Karena kebetulan TikTok itu jenis media sosial platform yang high organic rate dan discovery-nya tinggi.”

Berbeda dengan media sosial lainnya, TikTok memiliki algoritma acak yang bisa memungkinkan video dengan viewers rendah pun lewat di beranda kita.

“Jadi, itu fitur advantage yang bisa digunakan dari sisi pebisnis itu yang harus dimanfaatkan dengan baik,” pungkasnya.

Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan

Jika ingin video kita tampil di FYP, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Pertama, pilihlah jenis akun yang mau digunakan. Nadya menjelaskan, “Kamu sebagai business owner atau pun entrepreneur bisa memilih dua jenis akun TikTok, yaitu individu dan bisnis.”

Baca juga: 7 Tips Mudah Pasarkan Produk UMKM ke Supermarket

Ada perbedaan antara kedua akun tersebut. Akun individu tak memiliki batasan jumlah lagu atau suara yang bisa digunakan. Sementara itu, akun bisnis kebalikannya karena kita mewakili suatu nama bisnis.

Meskipun begitu kita tak perlu khawatir, “Akun individu bisa kamu ganti jadi akun bisnis kapan pun kamu mau. Kalo kamu budget-nya udah cukup. Bisa next three month.”

Kedua adalah melakukan riset terhadap kompetitor dari industri yang sama. Mayoritas konten TikTok harus bisa menghibur. Jadi, Nadya menyarankan, “Harus efisien dan efektif orangnya daripada bikin sedemikian rupa mendingan liat kompetitor.”

Kita bisa mencari lima kompetitor. Setelah itu, lihatlah sembilan konten pertamanya. Kemudian, lihatlah tiga konten teratasnya yang paling banyak diminati. Kemudian, kita bisa mengimitasi dan mengemasnya sesuai dengan kebutuhan bisnis kita.

Ketiga adalah menjaga konsistensi. Jadi, meskipun belum punya gawai yang mumpuni, kita harus terus mencoba.

Menurut Nadya ini penting karena, “Effort is appreciated daripada gak sama sekali. Artinya, kamu once step ahead dari kompetitormu yang belum masuk ke TikTok.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com