Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hitler Bangun Ekonomi Jerman yang Hancur Lebur usai Perang

Kompas.com - 23/09/2022, 08:47 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Siapa tak kenal dengan Adolf Hitler. Dia adalah seorang politisi Jerman dan Ketua Partai Nazi kelahiran Austria yang menyeret Jerman dalam Perang Dunia II (PD II).

Meski dikenal sebagai diktator Jerman bergelar Führer und Reichskanzler, Hitler bisa dikatakan cukup sukses mengambil hati rakyat Jerman, terutama gerenasi muda, dengan berbagai program-program perbaikan ekonomi.

Kondisi perekonomian Jerman sangat terpuruk karena hancurnya industri mereka. Banyak industri Jerman kolaps setelah kota-kota yang menjadi pusat industri luluh lantak akibat PD I.

Pemerintah Jerman juga semakin menderita harus membayar ganti rugi perang atau pampasan perang yang jumlahnya mencapai 132 miliar Mark kepada pihak pemenang dari hasil Perjanjian Versailles di Prancis.

Baca juga: Fakta Shell, Raksasa Minyak Dunia yang Asal-usulnya dari Indonesia

Pada tahun 1933, angka pengangguran di Jerman bahkan mencapai 24 persen atau lebih dari 6 juta orang menggangur. Rating kredit Jerman juga anjlok dengan sistem perbankan negara itu yang morat-marit.

Lalu bagaimana Hitler membangun ekonomi Jerman yang hampir jadi negara bangkrut setelah Partai Nazi menjadi penguasa?

Dikutip dari BBC, Adolf Hitler sebenarnya banyak menguraikan ide-ide pembangunan ekonomi negara dalam buku karangannya, Mein Kampf. Berikut ini sejumlah program ekonomi yang diluncurkan Hitler selama memerintah Jerman pada periode 1933-1945.

1. Kemandirian

Hitler meluncurkan program bernama Autarky atau konsep mandiri ala Jerman sekaligus untuk menghilangkan pengangguran di Jerman. Hitler bahkan memiliki target ambisius, yakni tak ada satu pun pengangguran resmi di Jerman pada tahun 1939.

Baca juga: Apa yang Sesungguhnya Terjadi di Sabah hingga Aset Petronas Disita?

Cara yang dilakukan Hitler yakni dengan menggencarkan program-program infrastruktur yang menyerap banyak tenaga kerja Jerman seperti pembangunan jalan, kereta api, dan perumahan. Hampir seluruhnya didanai negara, sebagian lagi berasal dari utang luar negeri.

Selain itu di era Nazi, banyak proyek mercusuar yang didanai pemerintah seperti pembangunan rumah sakit, bendungan, gedung teater, hingga stadion.

Untuk mendukung semua pembangunan infrastruktur tersebut, Dinas Tenaga Kerja Jerman atau Reichsarbeitsdients (RAD) didirikan pada tahun 1935. Tugasnya adalah mewajibkan dan mendoktrin kaum muda yang dipekerjakan dalam skema pekerjaan umum selama enam bulan.

Para pekerja ini diberi ban lengan, sepeda, dan sekop, dan mereka diperintahkan untuk pergi ke lokasi konstruksi terdekat. Mereka juga diperintahkan untuk bekerja di sektor lain seperti pertanian.

Baca juga: Mengapa Pemerintah Hindia Belanda Melaksanakan Tanam Paksa?

Sifatnya sukarela pada awal penerapan, tetapi wajib dari tahun 1935, di mana setiap pria berusia antara 18-25 harus ikut bekerja dengan upah yang cukup.

2. Industri militer digencarkan

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com