Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hitler Menolak Melunasi Utang Jerman ke Negara Sukutu?

Kompas.com - 23/09/2022, 10:30 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber DW, BBC

KOMPAS.com - Nasib tragis Jerman yang kalah Perang Dunia I ditetapkan oleh para pemenang perang. Negara itu juga harus menanggung utang yang teramat berat.

Utang jumbo itu muncul dari Perjanjian Versailles di mana pihak Sekutu membebankan pembayaran reparasi (ganti rugi) yang besar.

Mengutip DW Indonesia, sebelum Perjanjian Versailles diteken, dalam perjanjian gencatan senjata di Compiegne tanggal 11 November 1918 Jerman diwajibkan membayar reparasi perang. Saat itu, Jerman diharuskan membayar 7.000 ton emas. 

Jumlah itu harus dibayar secara mengangsur dari tahun 1919 sampai 1921, sebuah persyaratan yang sangat memberatkan bagi Jerman. Akan tetapi isi Perjanjian Perdamaian Versailles membuat beban Jerman jauh lebih berat lagi.

Baca juga: Kisah Hitler Bangun Ekonomi Jerman yang Hancur Lebur usai Perang

Selain angsuran reparasi perang yang mesti dibayar, negara itu juga harus membayar biaya-biaya kerugian perang lain yang nilainya akan ditentukan belakangan.

Sementara dilansir dari BBC, dalam Perjanjian Versailles, secara keseluruhan, Jerman harus membayar semua kerugian perang dan reparasi sebesar 100.000 ton emas.

Perjanjian itu semua melucuti negara-negara (demilitersisasi) Blok Sentral (Jerman dan Austria-Hungaria, disusul oleh Turki Ottoman dan Bulgaria).

Belum sampai di situ saja, Perjanjian Versailles juga memaksa Jerman merelakan wilayahnya diserahkan ke negara-negara pemenang. Jerman harus menyerahkan wilayah Poznan, Prussia Barat, dan Silesia Tenggara ke Polandia. Lalu Eupen-Malmédy ke Belgia.

Baca juga: Apa yang Sesungguhnya Terjadi di Sabah hingga Aset Petronas Disita?

Alsace dan Lorraine yang direbut Jerman dari Prancis juga harus dikembalikan. Sementara seluruh wilayah jajahan Jerman di sebrang lautan juga tak luput dari bagi-bagi kue Sekutu.

Mengapa Jerman menolak melunasi utang?

Hingga pecah Perang Dunia II, Jerman sendiri diketahui tidak pernah mau melunasi utangnya. Jerman terakhir kali membayar utang sebesar 70 juta euro.

Dikutip dari BBC, Jerman menolak membayar semua utang itu karena Perjanjian Versailles dianggap sebagai penghinaan. Jumlah 100.000 ton emas yang harus dibayarkan Jerman dinilai sangat tidak masuk akal.

Sekutu, terutama didorong oleh Prancis, ingin memastikan Jerman tidak akan mampu berperang selama bertahun-tahun. Tapi rencana itu malah menjadi bumerang.

Baca juga: Fakta Shell, Raksasa Minyak Dunia yang Asal-usulnya dari Indonesia

Di mana rakyat Jerman akhirnya menaruh kebencian terhadap Prancis yang kemudian dimanfaatkan Nazi dan Hitler untuk meraih simpati publik. Hitler sendiri adalah pemimpin Jerman yang sedari awal menyatakan tidak akan menerima Perjanjian Versailles.

"Jumlah (utang dalam Pernjanjian Versailles) itu disambut dengan ketidakpercayaan di Jerman," kata Felix Schulz, dosen Sejarah Eropa di Universitas Newcastle.

Halaman:
Sumber DW, BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com