Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pemotongan Dana Bansos Kerap Terjadi, Ini Cara Melaporkannya

Kompas.com - 23/09/2022, 12:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tahunnya kerap ditemukan kasus pemotongan dana bantuan sosial (bansos) yang harusnya menjadi hak masyarakat miskin.

Terakhir, seorang istri perangkat desa di Blora, Jawa Tengah terekam dalam sebuah video meminta uang Rp 20.000 kepada warganya yang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan program sembako dari warga setempat.

Dikutip dari berita sebelumnya, dalam video itu terlihat percakapan antara emak-emak yang menggunakan bahasa Jawa terkait kegunaan uang tersebut.

"Dari pada tanda tanya, ini dipakai untuk apa ya?" Tanya salah seseorang dalam video itu seperti dilihat pada Senin (19/9/2022).

Baca juga: BNI Siap Bantu Tursinih yang Tak Bisa Cairkan Bansos gara-gara Tanda Titik di KTP

"Ini kan tidak hanya sekali dua kali ya, bolak-balik memberikan undangan terus, terus terang kalau sudah dapat ya dibagi untuk pekerjanya sendiri, mereka kan juga bekerja," jawab wanita paruh baya yang menerima uang setoran tersebut.

Wanita paruh baya itu malah memberikan tanggapannya lagi. "Diambil Rp 20.000 apa enggak ikhlas sih? Nanti kalau ditanya orang lainnya, ya memang di tempatku dipotong Rp 20.000, dipakai keperluan lain, enggak apa-apa, kasih tahu ya, enggak hanya di sini saja" terang dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi di Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Jika dilihat ke belakang kejadian pemotongan dana bansos ini rupanya kerap terjadi. Salah satunya yang terjadi pada Agustus 2021.

Dugaan pemotongan bantuan sosial tunai (BST) sempat dilaporkan terjadi di Depok, Jawa Barat.

Seorang warga Tapos, Sandi, yang seharusnya menerima BST Rp 600.000 menyebut bahwa ada potongan hingga Rp 150.000.

"Tanggal 27 Juli lalu ada undangan, bansos bisa diambil 28 Juli besoknya. Petugas (pengurus lingkungan) yang membagikan itu memberi pesan ke setiap penerima, dipotong Rp 150.000 per KK (kepala keluarga),” kata Sandi sebagaimana dikutip Tribun Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Sandi menuturkan, petugas yang menyampaikan pesan tersebut bilang bahwa pemotongan Rp 150.000 ini akan diperuntukkan dua hal. Pertama, didistribusikan bagi warga yang tidak mendapatkan BST. Kedua, untuk perayaan 17 Agustus di lingkungan rumahnya.

Menurut dia, pemotongan seperti itu bukan baru kali pertama terjadi. Selama pandemi Covid-19 melanda, sudah ada beberapa kali bantuan sosial yang turun ke lingkungannya, dan selama itu pula ada pemotongan.

“Ini sudah kesekian kali selama pandemi bansos sembako, bansos uang, ada yang dari pemerintah, ada dari Provinsi Jawa Barat, selalu ada pemotongan,” kata dia.

"Alasannya untuk uang capek sampai buat orang-orang yang tidak dapat bansos,” ujar Sandi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com