Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo Makin Serius Garap Bisnis "Credit Scoring" lewat Tokoscore

Kompas.com - 23/09/2022, 16:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) semakin serius menggarap bisnis analisa kelayakan kredit alias credit scoring, melalui layanan innovative credit scoring (ICS) yang terafiliasi oleh Tokopedia, Tokoscore.

Keseriusan itu ditunjukkan dengan peluncuran produk terbaru Tokoscore, yakni Income Prediction dan Fraud Flags. Secara garis besar, kedua produk tersebut merupakan sistem yang dapat memberikan prediksi pendapatan serta penilaian perilaku mencurigakan.

CEO Tokoscore Herman Widjaja menjelaskan, produk Income Prediction dapat memberikan prediksi nilai pendapatan dari calon peminjam. Produk ini dapat digunakan untuk membantu para mitra strategis di industri keuangan, seperti bank atau fintech, untuk menilai kapasitas dari para calon peminjam.

Baca juga: Luhut: Sektor Kemaritiman Cukup Kuat Hadapi Krisis Global Seperti Covid-19

Sedangkan Fraud Flags bisa memberikan informasi jika calon peminjam memiliki aktivitas atau perilaku mencurigakan di platform e-commerce, dalam hal ini Tokopedia.

"Berbagai produk atau layanan ICS dari Tokoscore diharapkan bisa mempermudah para mitra strategis di industri keuangan menilai kapasitas dan karakter calon peminjam guna menyediakan layanan keuangan ke lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan akses ke layanan keuangan," tutur Herman dalam keterangannya, dikutip Jumat (23/9/2022).

Lebih lanjut ia bilang, produk atau layanan Tokoscore hanya memberikan hasil scoring kepada para mitra strategis. Selain itu, pihaknya juga tidak pernah dalam bentuk data spesifik pengguna.

"Produk ini telah memiliki sertifikasi ISO 27001 sehingga para mitra strategis dapat menggunakan layanan ICS dari Tokoscore secara aman," kata dia.

Baca juga: Arkora Hydro Rombak Susunan Direksi dan Komisaris

Prospek GoTo

Dengan ekspansi ke bisnis credit scoring yang dilakukan, GoTo dinilai berpeluang mendulang pemasukan dari luar tiga segmen bisnis utamanya, yaitu on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial.

Selain itu, Tokoscore berpotensi mendongkrak pendapatan GoTo bersumber dari luar ekosistem. Sebab, Tokoscore berpotensi meraup pendapatan dari klien perbankan, multifinance, dan fintech untuk menjangkau para nasabah yang belum memiliki jejak kelayakan kredit dari Bank Indonesia (BI).

"Dari Tokoscore tentu harapan utamanya adalah penyaluran kredit yang lebih optimal sehingga membantu percepatan profitabilitas GOTO," kata Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandu Dewanto dalam keterangannya.

Baca juga: Hati-hati, BI Kembali Memberlakukan Sanksi Devisa Hasil Ekspor

Selain itu produk-produk Tokoscore juga dinilai dapat melengkapi layanan GoPaylater Cicil di platform Tokopedia. Kehadiran sistem ICS diproyeksi dapat memperluas sasaran penyaluran pembiayaan GoTo, dari semula hanya ke konsumen, menjadi ke mitra perusahaan.

"Ini menarik bagi para mitra yang belum bankable seperti mitra driver Gojek dan tentunya bagi UMKM. Yang terpenting adalah bahwa ini mendorong inklusi keuangan," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta.

Bagi internal ekosistem GoTo, Nafan menambahkan, layanan ICS Tokoscore akan sangat membantu lini bisnis GoTo Financial terutama karena sudah digunakan oleh Findaya untuk layanan produk GoPayLater dan GoModal. Khususnya dalam mendukung aspek prudent bisnis jasa keuangan GOTO.

"Ini sekaligus menjawab tantangan bagi GOTO dalam rangka menekan NPL. GoTo memang perlu selektif kepada calon-calon nasabahnya sehingga harus menerapkan prinsip KYC (Know Your Customer) dengan nasabahnya," ucapnya.

Baca juga: Stok Minim, Inden Mobil Listrik sampai Setahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com