Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Pembangunan Jargas dan Sosialisasi, PGN Perluas Pemakaian Gas Bumi untuk Sektor Rumah Tangga

Kompas.com - 23/09/2022, 18:43 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Bahkan, imbuh Faris, gas bumi bisa dipakai untuk bahan bakar boiler, oven, stove, rice cooker, water heater, dan laundry.

Adapun keunggulan gas bumi secara garis besar tetap sama dengan jenis rumah tangga, yaitu lebih hemat, aman, tersedia 24 jam, dan praktis.

“PGN memiliki produk Gaslink sebagai salah satu moda penyaluran gas bumi dalam bentuk CNG melalui moda nonpipa untuk sektor komersial, seperti rumah makan, industri, hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit (rs), dan perkantoran,” tutur Faris.

Baca juga: Tanda Pompa Bahan Bakar pada Mobil Minta Ganti

Dari sisi kandungan, ia menjelaskan bahwa gas bumi merupakan bahan bakar fosil dengan komponen terbesar yaitu metana (CH4) dengan persentase sebesar 92 persen.

Gas bumi, sebut dia, adalah salah satu bahan bakar teraman, terbersih, dan ramah lingkungan.

“Hal ini karena gas bumi menghasilkan lebih sedikit polusi daripada sumber bahan bakar fosil lain seperti minyak bumi dan batu bara,” ucap Faris.

Gas bumi untuk rumah tangga, lanjut dia, juga memiliki keunggulan lebih aman karena memiliki tekanan di bawah 100 milibar.

Baca juga: Diminati Warga, Kota Probolinggo Terus Tambah Jaringan dan Layanan Gas Bumi

Secara teknis, Faris menyatakan bahwa gas bumi masuk ke dalam kategori gas bertekanan rendah.

“Apabila terjadi kebocoran, tidak perlu panik. Langkah pertama yang dilakukan adalah menutup keran gas lalu membuka jendela atau ventilasi, supaya gas segera mengurai di udara terbuka,” imbuhnya.

Siap melayani calon pengguna

Untuk memulai perluasan pemakaian gas bumi pada sektor rumah tangga, Faris mengatakan bahwa PGN telah siap melayani calon pengguna gas bumi di Jawa bagian selatan.

“Untuk informasi berlangganan, calon pelanggan bisa menghubungi Call Center Pertamina di nomor 135. Baik layanan dan gangguan akan terintegrasi di Contact Centre 135. Petugas kami akan segera menuju lokasi untuk melayani masyarakat,” jelasnya.

Faris mengungkapkan bahwa PGN menargetkan pembangunan gas bumi sebanyak 4 juta sambungan rumah (SR) pada 2024.

Jargas, kata dia, merupakan program strategis nasional untuk mewujudkan kedaulatan energi. Program ini sesuai dengan Nawa Cita yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Membangun Kedaulatan Energi lewat Gerilya dan Patriot Energi

“Dengan perhitungan 1 juta SR per tahun, PGN dapat mengurangi impor LPG sebesar 144 juga kilogram (kg) per tahun, menghemat belanja rumah tangga, mengurangi polusi, dan mendukung pertumbuhan gas bumi,” ucap Faris.

Begitu pula dalam pembangunan jargas, lanjut dia, PGN dapat menciptakan lapangan kerja bidang keproyekan maupun tenaga operasional dan menyerap 83.000 tenaga kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com