Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Karbon di TIIMM G20 Tak Disepakati, Bahlil: Kami Sudah Perjuangkan

Kompas.com - 23/09/2022, 19:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan 4 isu dalam klaster investasi yang telah disepakati dalam pelaksanaan Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang dilaksanakan 22-23 September 2022, di Nusa Dua, Bali.

Pertama, pentingnya arus investasi berkelanjutan bagi pemulihan ekonomi dalam rangka penciptaan lapangan kerja lewat industrialisasi dan tujuan pembangunan lainnya. Kedua, penyederhanaan prosedur investasi seperti yang dilakukan Indonesia melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK).

Ketiga, hilirisasi menjadi salah satu instrumen dalam menciptakan nilai tambah serta memperkuat kemitraan investor asing dengan UMKM. Keempat, pentingnya skema pendanaan iklim yang adil dan merata untuk mendorong investasi berkelanjutan.

Baca juga: DI TIIMM G20, Bahlil Tekankan Investasi Merata Dapat Terwujud Melalui Kolaborasi

"Khusus untuk harga karbon, belum ada kesepakatan. Kami sudah perjuangkan. Tetapi penting mereka setujui bahwa keadilan investasi dan pemerataan harus kita lakukan," kata dia dikutip melalui siaran pers Kementerian Investasi, Jumat (23/9/2022).

Selain itu, dalam TIIMM G20 juga menghasilkan kesepakatan yaitu kompendium Bali atas praktik kebijakan G20 dalam mempromosikan investasi untuk pembangunan berkelanjutan. Bahlil bilang, kompendium ini akan menjadi acuan kebijakan masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan.

Dalam hal ini, setiap negara diberi kekuasaan dalam menyusun strateginya sesuai dengan keunggulan komparatifnya.

"Setiap negara di dunia ini menghargai strategi negara masing-masing dalam merumuskan arah kebijakan investasinya, termasuk membangun hilirisasi, apa yang menjadi prioritas agar negara lain tidak mengintervensinya," sambung Bahlil.

Baca juga: Menteri Bahlil Sebut Masih Terjadi Ketidakadilan Arus Investasi

Lebih lanjut kata Bahlil, kompendium ini disusun dalam rangka mendukung investasi berkelanjutan bagi seluruh negara. Ini merupakan langkah maju pemerintah Indonesia dalam mendorong investasi berkelanjutan dan inklusif.

"Indonesia boleh menyusun strategi promosinya sendiri, begitu juga negara lainnya. Karena itu mereka harus dihargai dalam membuat strategi menurut keunggulan komparatif negaranya masing-masing," ucapnya.

Adapun TIIMM G20 dihadiri langsung oleh 8 Menteri dari negara anggota G20 yaitu Kanada, Perancis, India, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Afrika Selatan, dan Inggris, serta 12 pejabat setingkat menteri dari negara anggota G20 lainnya, termasuk Rusia dan Amerika Serikat.

Selain itu, hadir pula 7 menteri dari negara undangan, yaitu Kamboja, Spanyol, Fiji, Selandia Baru, Rwanda, Singapura, dan Persatuan Emirat Arab (PEA). Total delegasi yang mengikuti rangkaian kegiatan ini sebanyak 268 delegasi yang hadir secara fisik maupun virtual yang merupakan perwakilan negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional.

Baca juga: Serukan Anggota ASEAN Kompak, Bahlil Curcol soal Gugatan Nikel RI oleh Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com