Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.100 Per Dollar AS

Kompas.com - 26/09/2022, 10:32 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Senin (26/9/2022) pagi dibuka melemah. Depresiasi kurs rupiah hari ini mengekor mata uang negara regional Asia lain.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.0067 per dollar AS, melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.038 per dollar AS.

Koreksi tersebut terus berlanjut dalam kurun waktu 1 jam pertama perdagangan, dan menembus Rp 15.100 per dollar AS. Adapun sampai dengan pukul 10.15 WIB, kurs rupiah  diperdagangkan pada level Rp 15.111 per dollar AS, melemah 0,49 persen.

Baca juga: Tegaskan Uji Coba Kompor Listrik Tak Ada Penambahan Daya Listrik, Bos PLN: Yang 450 VA Tetap 450 VA

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah masih disebabkan oleh sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada pekan lalu. Suku bunga acuan yang lebih tinggi membuat indeks dollar AS kian diminati pasar.

"Pada rapat berikutnya di November, pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS masih akan menaikan suku Bunga acuannya sebesar 75 basis poin," ujar dia kepada Kompas.com, Senin.

"Ancaman inflasi di AS yang masih besar memicu ekspektasi tersebut," tambah dia.

Baca juga: Anjlok Lebih dari 1 Persen, IHSG Awal Sesi Tinggalkan Level 7.100


Imbas dari kenaikan suku bunga acuan The Fed juga masih dirasakan oleh mata uang regional Asia lain. Yen Jepang melemah 0,45 persen, dollar Singapura melemah 0,22 persen, dollar Taiwan melemah 0,53 persen, won Korea Selatan melemah 1,37 persen, peso Filipina melemah 0,57 persen, rupee India melemah 0,15 persen, yuan China melemah 0,43 persen, hingga ringgit Malaysia melemah 0,43 persen.

Selain kenaikan suku bunga acuan The Fed, Ariston menyebut sentimen pasar juga terlihat negatif dengan indeks saham Asia terlihat bergerak melemah pada pembukaan pagi ini. Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar belum ingin masuk ke instrumen investasi risiko tinggi.

"Potensi pelemahan (rupiah) ke arah Rp 15.100, dengan support Di kisaran Rp 15.000," ucap Ariston.

Baca juga: Konversi Elpiji ke Kompor Listrik untuk Atasi Oversupply PLN, Ini Saran Pengamat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com