Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan BI Naik, Bank Mandiri Bersiap Kerek Bunga Kredit

Kompas.com - 26/09/2022, 13:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersiap mengerek suku bunga kredit pasca Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,25 persen.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, untuk menaikkan suku bunga kreditnya, Bank Mandiri masih akan memantau beberapa indikator penentu bunga kredit agar besaran bunga kredit yang ditawarkan tetap kompetitif.

"Kedepannya, kami akan terus memantau perkembangan suku bunga acuan, posisi likuiditas, dan kompetisi di pasar, agar rate yang kami berikan ke nasabah tetap kompetitif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Info Biaya Admin Jenius Per Bulan, Bunga, dan Limitnya

Penyesuaian kredit Bank Mandiri ini dengan mempertimbangkan perkiraan perbankan nasional yang akan menaikkan suku bunga kredit dalam 3-6 bulan ke depan.

Kemudian Bank Mandiri juga mempertimbangkan penyesuaian bunga kredit pada kualitas kredit agar kebijakan ini tidak menimbulkan potensi kenaikan kredit macet (non performing loan/NPL).

Selain itu, kondisi lain yang menjadi pertimbangan antara lain likuiditas pasar dan struktur cost of fund untuk suku bunga dana.

"Secara umum diproyeksikan bank-bank akan membutuhkan waktu penyesuaian suku bunga simpanan dan kredit dalam 3-6 bulan ke depan," ungkapnya.

Meski akan menaikkan suku bunga kredit, Bank Mandiri masih optimistis terhadap target pertumbuhan kredit di tahun ini, yaitu sebesar 11 persen secara year on year (yoy). Utamanya penyaluran kredit pada sektor telekomunikasi dan jasa kesehatan.

"Berkaca pada hal tersebut, seiring dengan kondisi perekonomian domestik yang masih kuat kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu mencapai target yang ditetapkan yakni sebesar 11 persen," ucap Rudi.

Menurut Rudi, dari sisi industri kondisi perbankan Indonesia saat ini cukup baik dengan tingkat pemodalan yang cukup kuat dan kondisi likuiditas yang terjaga dengan baik. Pertumbuhan kredit juga terus terakselerasi sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Di sisi lain, kualitas asset juga terus membaik sejalan dengan pemulihan di berbagai sektor industri. Adanya potensi risiko inflasi dan kenaikan suku bunga juga sudah diperhitungkan oleh masing-masing bank dalam penyusunan stress test.

Selain itu, pertumbuhan kredit industri telah menunjukkan pemulihan sejak awal tahun 2022 sejalan dengan pemulihan ekonomi, dimana hingga Agustus 2022, kredit perbankan nasional telah tumbuh 10,62 persen yoy yang ditopang oleh peningkatan diseluruh jenis kredit dan pada mayoritas sector ekonomi.

"Ke depannya, kami memperkirakan pertumbuhan kredit untuk tahun ini masih akan kuat dan dapat mencapai 9,9 persen yoy di akhir tahun, sejalan momentum pemulihan ekonomi," tuturnya.

Baca juga: BI Tak Akan Agresif Naikkan Suku Bunga Acuan Jika Inflasi Terkendali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com