Berikutnya yang juga menjadi faktor penting adalah perubahan pola pikir (mindset) dari semua pihak yang terlibat di pemerintahan.
Ketika terjadi perubahan yang cepat dalam kemajuan teknologi informasi, jangan sampai kita hanya menjadi penonton saja.
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu kita cukup aktif dalam pengembangan kendaraan listrik. Namun entah kenapa, kreasi dan inovasi dari sekelompok anak muda cerdas dan potensial di negeri ini seolah dihambat oleh regulasi.
Padahal belakangan ini justru para produsen kendaraan dunia sedang gencar-gencarnya memproduksi kendaraan elektrik.
Bahkan, even internasional G-20 di Bali pada 15-16 November, juga akan mendapat dukungan mobil-mobil listrik yang akan dipakai oleh polisi hingga pejabat-pejabat yang menghadiri perhelatan tersebut (detik.com, 16 September 2022).
Kendaraan listrik seringkali dikatakan sebagai kendaraan masa depan, yang hemat dan tidak menghasilkan emisi gas buang (bkpm.go.id).
Kendaraan listirik juga dikatakan sebagai masa depan transporasi Indonesia (dephub.go.id, 17 November 2021).
Sudah banyak pula moda transportasi umum seperti Transjakarta dan ojek online yang mulai beralih ke kendaraan listrik.
Untuk mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia, pemerintah telah mulai fokus pada pengembangan ekosistemnya, mulai dari produksi baterai, motor listrik, hingga inverternya (kemenperin.go.id, 16 Oktober 2021).
Dari sini kita dapat beragumen bahwa mindset dari pihak-pihak berkepentingan mengenai teknologi masa depan yang sekarang sudah mulai hadir di negeri kita, harus bisa disikapi dengan baik dan bijak. Jangan ada lagi benturan kepentingan perseorangan atau kelompok.
Mindset kemajuan negeri, bangsa, negara dan kesejahteraan masyarakat Indonesia-lah yang harus selalu diutamakan.
Sudah seharusnya dengan beragam sumber daya dan kekayaan yang dimiliki, negeri ini dapat menjadi salah satu pemain utama dalam percaturan globalisasi.
Demikian halnya dalam hal pengelolaan sumber daya manusia pemerintahan, yaitu aparatur sipil negara (ASN) atau yang biasa kita sebut PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Kita tidak perlu pesimis ketika wacana PNS akan diganti dengan robot telah bergulir. Pelayanan publik yang nantinya semakin canggih, mudah, dan cepat seiring dengan kemajuan teknologi informasi, perlu disikapi dengan baik.
Kita perlu melihat hal ini sebagai sebuah potensi, peluang, dan tantangan. Dalam pelayanan publik yang semakin canggih, diperlukan pula mindset PNS yang berjiwa melayani, selalu profesional dan berintegritas.
PNS juga dituntut untuk selalu aktif mengembangkan dirinya, aktif belajar hal-hal baru serta tidak terpaku pada pekerjaan clerical semata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.