Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Turun, Garuda Indonesia Raup Laba Bersih Rp 57 Trilun pada Semester I 2022

Kompas.com - 27/09/2022, 05:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar 3,816 miliar dollar AS atau setara Rp 57,24 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.000 per dollar AS.

"Garuda selain kita positif dari segi operasional tetapi juga mencatatakan laba bersih sebesar 3,816 miliar dollar di semester pertama 2022," kata Irfan dalam RDP Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Irfan mengatakan, hal tersebut dikarenakan adanya pendapatan restrukturisasi utang dengan disetujuinya Perjanjian Perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Baca juga: Garuda Indonesia Ajukan Rekognisi Putusan Homologasi di AS

"Jadi, 3,8 miliar dollar AS ini diperoleh dari situ yaitu utang yang turun dari 10,1 miliar dollar AS menjadi sekitar 5 miliar dollar AS," ujarnya.

Irfan juga mengatakan, pihaknya menyusun rencana bisnis seperti menurunkan biaya sewa pesawat mendekati tarif wajar, pemberlakuan power by the hour (PBH) atau membayar sewa pesawat yang digunakan dan tak akan melayani penerbangan yang tidak menguntungkan.

"Dalam pembuatan business plan tersebut ada 2 hal utama yang dibutuhkan Garuda dari pemerintah, pertama penambahan PMN sebesar Rp 7,5 Triliun melalui right issue (HMETD) dan perubahan struktur kepemilikan sebagai akibat adanya konversi utang kreditur dalam skema perjanjian PKPU," tuturnya.

Lebih lanjut, Irfan menambahkan, putusan homologasi hasil PKPU PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah disahkan pada 27 Juni 2022 oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, dengan persetujuan tersebut, total utang Garuda secara konsolidasi akan menurun dari 10,1 miliar dollar AS menjadi 5,1 miliar dollar AS.

"Ini turun 50 persen dan pada proses PKPU ini tidak ada kreditur yang separatis," ucap dia.

Baca juga: Bakal Disuntik APBN, Kemenkeu Prediksi Garuda Mulai Untung Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com