Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Pelemahan Rupiah, IHSG Hari Ini Masih Lesu?

Kompas.com - 27/09/2022, 06:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 0,71 persen ke 7.127,50 pada perdagangan Senin (26/9/2022). Koreksi ini mengekor pelemehan bursa saham regional Asia lain.

Selain itu, pelemahaan IHSG juga terjadi seiring dengan menurunnya harga komoditas. Ini menyebabkan indeks saham sektoral energi anjlok 3,98 persen.

"Pergerakan awal pekan minim sentimen pendorong sehingga tekanan jual sangat kuat," ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya Senin.

Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, Sektor Energi Anjlok Hampir 4 Persen

Adapun pada sesi perdagangan Selasa (27/9/2022) hari ini, IHSG diproyeksi masih melemah. Dennies menyebutkan, IHSG akan bergerak rentang pergerakan support 7.051-6.975 dan resistance 7.190-7.253.

Menurut dia, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low menguji support MA 50, stochastic bergerak di sekitar area oversold. Hal ini mendingikasikan rentang pelemahan mulai terbatas.

"Pergerakan akan dipengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah. Sementara dari global investor akan mencermati pidato dari ketua The Fed terakit perekonomian," tutur dia.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya justru mengatakan IHSG berpotensi menguat. Ia memproyeksi, indeks saham nasional akan bergerak dalam rentang 7.002-7.273.

Ia menilai, pergerakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Peluang kenaikan terbatas masih terlihat dalam pergerakan IHSG hari ini.

"Sedangkan tekanan masih terlihat cukup besar dan peluang koreksi dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian, hari ini IHSG berpotensi menguat," ucap William.

Baca juga: Saat Direksi BCA Ramai-ramai Jual Saham, untuk Investasi Keluarga hingga Renovasi Rumah...

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com