Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kian Tertekan, Dekati Rp 15.200 Per Dollar AS

Kompas.com - 27/09/2022, 10:45 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Selasa (27/9/2022) pagi hari dibuka melemah. Mata uang Garuda masih tertekan sentimen suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang masih hawkish.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.135 per dollar AS, melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.130 per dollar AS.

Koreksi tersebut terus berlanjut dalam kurun waktu 1 jam pertama perdagangan. Adapun sampai dengan pukul 10.15 WIB, mata uang Garuda diperdagangkan pada level Rp 15.170 per dollar AS, melemah 0,27 persen.

Baca juga: Rupiah Melemah Tembus Rp 15.100 Per Dollar AS, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

Sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), masih menjadi penyebab utama pelemahan nilai tukar rupiah hari ini. Dengan tingkat suku bunga acuan The Fed yang lebih tinggi, indeks dollar AS terpantau masih menguat terhadap sejumlah mata uang regional Asia, termasuk rupiah.

"The Fed, dengan sinyal hawkish-nya mengisyaratkan kenaikan suku bunga hingga 4,6 persen pada tahun depan" ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, Senin (26/9/2022).

"Hal ini semakin membebani ekonomi dunia bahwa tren suku bunga bakal mendorong AS ke dalam perlambatan pertumbuhan," tambahnya.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Diyakini Tahan Pelemahan Rupiah

Imbas dari kenaikan suku bunga acuan The Fed juga masih dirasakan oleh mata uang regional Asia lain, seperti peso Filipina melemah 0,27 persen, rupee India melemah 0,78 persen, yuan China melemah 0,42 persen, hingga ringgit Malaysia melemah 0,12 persen.

Di sisi lain, sejumlah mata uang Asia lain terpantau menguat terhadap dollar AS, mulai dari yen Jepang menguat 0,17 persen, dollar Singapura menguat 0,16 persen, dollar Taiwan menguat 0,01 persen, won Korea Selatan menguat 0,25 persen, dan baht Thailand menguat 0,03 persen.

"Mata uang rupiah kemungkinan berfluktuatif namun ditutup melemah pada rentang Rp 15.110 - Rp 15.150," ucap Ibrahim.

Baca juga: Jokowi Sebut Tahun 2023 Akan Lebih Gelap akibat Perang Rusia-Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com