Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Dunia Bakal Hadapi Ancaman Resesi Global 2023, Simak Pengertian dan Dampaknya

Kompas.com - 27/09/2022, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi dunia diprediksi akan mengahadapi ancaman resesi global.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan ekonomi dunia akan masuk jurang resesi global di tahun 2023.

Hal ini seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan.

Bendahara Negara itu mengatakan, proyeksi resesi 2023 mengacu pada studi Bank Dunia (World Bank) yang menilai kebijakan pengetatan moneter oleh bank-bank sentral akan berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023

"Kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (27/9/2022).

Lalu apa sebenarnya pengertian dari resesi dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari?

Seperti telah diberitakan Kompas.com, resesi adalah periode penurunan roda perekonomian yang ditandai dengan melemahnya produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.

Resesi ekonomi ditandai dengan kenaikan tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan terjadinya kontraksi di pendapatan manufaktur untuk periode waktu yang panjang.

Resesi ekonomi bisa juga diartikan sebagai pelambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan ekonomi. Sementara itu, The Balance mengartikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan, umumnya dalam tiga bulan lebih.

Sejumlah indikator yang bisa digunakan suatu negara dalam keadaan arti resesi, antara lain:

Baca juga: Sinyal Resesi Global Makin Kuat, Wall Street Kembali Merah

  1. Terjadi penurunan pada PDB
  2. Merosotnya pendapatan riil
  3. Menurunnya jumlah lapangan kerja hingga penjualan ritel.
  4. Terpuruknya industri manufaktur.

National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan secara umum resesi terjadi ketika negara masuk dalam periode jatuhnya aktivitas ekonomi, tersebar di seluruh sektor ekonomi, dan sudah berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, umumnya lebih dari 3 bulan.

Kemudian, apakah dampak resesi ini?

Dampak resesi terhadap perekonomian sangat terasa dan efeknya bersifat domino pada kegiatan ekonomi. Resesi Indonesia pernah terjadi pada 1998

Sebagai gambaran, ketika investasi anjlok pada resesi, tentu akan berdampak langsung menghilangkan sejumlah lapangan pekerjaan.

Angka PHK naik signifikan. Produksi atas barang dan jasa merosot. Hal ini menurunkan PDB nasional.

Oleh karena itu, efek domino resesi perlu diantisipasi sebelum menyebar ke berbagai sektor, seperti macetnya kredit perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan, atau juga sebaliknya terjadi deflasi.

Lalu neraca perdagangan yang minus dan berimbas langsung pada cadangan devisa.

Dalam kondisi riilnya, banyak orang kehilangan rumah karena tak sanggup membayar cicilan, daya beli melemah. Lalu, banyak bisnis terpaksa harus gulung tikar.

Baca juga: Bank Dunia: Kenaikan Suku Bunga Global Berpotensi Membuat Terjadinya Resesi pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com