Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depo Kontainer Terpadu Pertama di Indonesia Dibuka di NTT

Kompas.com - 27/09/2022, 19:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - PT Meratus Line membuka depo kontainer terpadu pertama di Indonesia yakni di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

General Manager Meratus Line Yudy Winarsyah mengatakan, depo kontainer terpadu itu menggunakan konsep green and clean, yang diusung dengan nama Container Logistic Center (CLC).

"Ini salah satu komitmen kami, untuk terus berinvestasi di Kota Kupang," ujar Yudy dalam acara peluncuran CLC yang berlangsung di Tenau, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Rupiah Ditutup Menguat di Pasar Spot, tapi Melemah Rp 15.155 Per Dollar AS di Kurs Tengah BI

Hadir dalam peluncuran itu, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT Alexander Koroh, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nuka, GM Pelindo Regional 3 Tenau Kupang Agus Setiawan Nazar dan Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Herry Husin.

Yudy menyebut, Meratus sebagai perusahaan integrator logistik dan maritim di Indonesia, telah lebih dari 20 tahun berkiprah di NTT, untuk memenuhi kebutuhan konektivitas barang melalui maritim secara merata hingga ke wilayah Timur Indonesia.

Dedikasi Meratus sebagai perusahaan shipping di Kupang lanjut dia, ingin terus memberikan kontribusi berupa layanan yang efisien untuk dukungan kemudahan supply chain bagi seluruh kalangan.

"Kemudahan tersebut berupa jaringan kuat yang didukung oleh kapal-kapal dengan kapasitas besar," ujar dia.

Baca juga: Ini Langkah ID Food untuk Dorong Ekosistem Digital di Sektor Pangan

Dia menjelaskan, inovasi CLC memberikan sentuhan baru dengan mentransformasi layanan depo kontainer menjadi depo yang ramah untuk semua pelanggan tanpa terkecuali, dengan total lahan lebih dari dua hektar.

CLC Meratus Kupang kata Yudy, menyediakan solusi menyeluruh mulai dari manajemen kontainer standar, hingga kegiatan bongkar muat, Refeer Plug, Warehouse, Repair Container, Washing Container, Reposition, Modifikasi Garment on Hanger, dan penyimpanan container dalam satu lokasi, dengan pengalaman pelanggan yang prima, dan sepenuhnya digital.

Ke depannya, CLC Meratus Kupang juga akan dilengkapi dengan auto gate system untuk mempercepat alur administrasi serta tracking yang mudah diakses dari setiap kegiatan logistik yang ada di area CLC.

Inovasi dan transformasi kata dia, tetap menjadi inti bisnis Meratus dan CLC hadir untuk melayani pasar dengan solusi terbaru.

“Ini adalah komitmen kami sebagai bentuk dukungan untuk perkembangan ekonomi di Nusa Tenggara Timur," ujarnya.

Baca juga: Tiket.com Luncurkan Fitur JHT, Apa Manfaatnya?

Yudy berharap banyak sektor yang potensial bermunculan karena telah terwujudnya integrasi logistik dari hulu ke hilir yang akhirnya dapat memangkas biaya.

Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT Alexander Koroh, yang mewakili Gubernur NTT, menyampaikan dukungannya untuk pembukaan CLC Meratus Kupang,

“Sektor logistik ini sangat diperlukan dalam upaya peningkatan daya saing produk dan komoditas nasional maupun lokal dalam menciptakan common goods," kata Alexander.

Dia yakin, kehadiran Container Logistic Center ini, akan membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian di Nusa Tenggara Timur.

Untuk diketahui, Meratus Group mengalokasikan investasi lebih dari 20 miliar dollar Amerika Serikat di bidang infrastruktur logistik untuk meluncurkan CLC Meratus di Jakarta, Kupang, Kendari, Bitung dan Makassar.

Baca juga: Siap-siap, BLT Ojol Cair Oktober 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com