Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika UMKM Didorong Masuk ke Pasar Global, Namun Sulit Mendapatkan Akses Pembiayaan...

Kompas.com - 27/09/2022, 19:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerap mengaku sulit mendapatkan pembiayaan atau pendanaan dari berbagai lembaga keuangan padahal ini salah satu cara untuk memperluas bisnisnya.

Hal ini pun diamini oleh CEO & Co-Founder lokal brand Zaskia Mecca Haykal Kamil. Dia mengatakan, meskipun usahanya saat ini terbilang besar, dia memiliki cerita pahit ketika mengakses permodalan.

Dia bilang, bila sejauh ini pemangku kepentingan seperti pemerintah sangat mendorong dan menggaungkan UMKM untuk ke pasar global, namun fakta di lapangan UMKM masih sulit mengakses permodalan.

Baca juga: Perempuan Pelaku UMKM Masih Punya Banyak Tantangan

"Tentu punya cerita pahit tentang permodalan, pelaku UMKM dituntut untuk bisa berakselerasi dengan cepat. Jargonnya sudah bagus banget dari pemangku kepentingan yaitu UMKM Go Global, tapi di lapangan, ketika UMKM ingin maju salah satu kendalanya yaitu mengakses permodalan," ujarnya dalam bincang 20 Lazada dengan tema Menilik Peluang Transformasi Digital Sektor UMKM untuk Akselerasi Perekonomian Nasional yang diselenggarkan Kompas di Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Lebih lanjut Haykal menuturkan, ketika UMKM ingin mengakses permodalan ke perbankan, sulit untuk diberikan lantaran tidak memiliki persyaratan yang diwajibkan.

"Saat mengajukan, eh diminta adalah aset-asetnya, kita diminta fisik bangunan, tapi kita enggak punya. Jadi ini menurut saya ada gap yang besar antara keinginan sama yang terjadi di pasar," jelas dia.

Haikal mengakui, memang saat ini, banyak lembaga keuangan yang hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Namun sayangnya biaya angunannya untuk membayar pembiayaan tersebut lah yang menjadi tugas baru bagi UMKM.

"Kayak fintech kan banyak tapi terminnya 3 bulan, secara rate pembayarannya juga tinggi. Jadi sekarang UMKM lebih memilih mencari jalan sendiri karena kita punya akses ke keluarga, ke teman- teman untuk modal karena kita harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari," ungkap Haikal.

Baca juga: Dongkrak Kredit UMKM, Bank Maksimalkan Potensi Stimulus Pemerintah

Sementara itu, Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Temmy Satya Permana mengatakan, pemerintah sebenarnya memiliki berbagai program untuk pembiayaan bagi UMKM.

Dijelaskan dia, salah satunya adalah program Kredit Usaha Rakyat alias KUR. Lewat KUR, UMKM tidak perlu biaya angunan meskipun meminjam hingga Rp 100 juta. Hanya saja KUR ini bersifat tradisonal yang harus melihat record keuangan bisnis UMKM tersebut untuk dinilai.

"Dilihat record keuangannya atau SLIK-nya, bagus atau tidak. Jadi memang perbankan punya ketetapan akan itu," ungkapnya.

Sementara mengapa Fintech memiliki rate yang tinggi dalam hal pembayaran, dijelaskan dia adalah karena pemain fintech memiliki ekosistem sendiri.

"Mereka memiliki sistem dengan teknologi untuk membaca dengan melacak behavior mereka, misalnya berapa penggunaan kuota pribadi hingga pengeluaran transaksi. Dilihat dari situ," jelas Satya Permana.

"Terus kalau ditanya kenapa besar yah karena mereka menyarankan ke pelaku usaha produktif. Rata-rata UMKM produktif itu, bisa menghasilkan margin 20 persen," ungkapnya.

Lalu ada juga security crowdfunding yang bisa menjadi opsi pilihan UMKM ketika ingin mendapatkan pembiayan lantaran syaratnya tidak begitu sulit hingga sistem pembayarannya adalah bagi hasil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com