Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokuskan Bank Mayora Jadi Bank Digital Khusus UMKM, BNI Akan Tawarkan Bunga Kredit Lebih Rendah

Kompas.com - 28/09/2022, 12:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah mencaplok Bank Mayora dan akan memfokuskan bank tersebut menjadi bank digital khusus UMKM.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, melalui bank digital ini pihaknya akan menawarkan bunga kredit lebih rendah dari bank lainnya untuk nasabah.

Pasalnya, biaya operasional (operating cost), biaya pengelolaan (handling cost) bank digital jauh lebih rendah dibanding bank konvensional.

Baca juga: BNI Akan Sulap Bank Mayora Jadi Bank Digital Khusus UMKM di 2023

"Kita harap ini akan menjadi suatu terobosan untuk bunga lebih rendah, jangkauan masuk ke debitur jauh lebih banyak karena operating cost-nya didesain jauh lebih rendah," ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (27/9/2022).

Menurutnya, bank digital BNI dapat menjadi terobosan untuk melayani nasabah UMKM yang selama ini penanganannya membutuhkan biaya yang besar jika ditangani menggunakan platform yang ada.

Ditargetkan bank digital BNI khusus UMKM dapat mulai beroperasi penuh pada Kuartal I 2023, meskipun saat ini sudah mulai beroperasi.

"Makanya kami akan menjadi first UMKM digital. Kami tidak bisa buru-buru, kami perlu waktu. Mudah-mudahan awal tahun depan, sekarang sih sudah beroperasi," ungkapnya.

Dia berharap bank digital khusus UMKM ini dapat menambah sumber pendapatan perseroan dan membantu pertumbuhan sektor UMKM sehingga dapat turut berkontribusi pada perekonomian nasional.

Baca juga: Akuisisi Rampung, Bank Mayora Jadi Senjata BNI dalam Persaingan Bank Digital

"Sekarang ini banyak bank digital itu lebih banyak ke konsumer. Kalau kita memang akan mendeklarasikan kalau kita akan lebih ke UMKM. Ini akan menjadi sumber-sumber funding baru dan akan membuat bank menjadi lebih sustain untuk tumbuh ke depan," tukasnya.

Sebagai informasi, BNI resmi mengambil alih 63,92 persen saham PT Bank Mayora, bank swasta yang identik dengan perusahaan produsen biskuit dan permen, Grup Mayora.

Hal ini merujuk pada pernyataan Bank BNI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterbukaan informasi melalui Surat Nomor KMP/7/2158 tertanggal 19 Mei 2022.

Selain itu, bank pelat merah ini juga mengakuisisi saham lama milik International Finance Corporation (IFC). Dengan pengambilalihan itu, perseroan memegang sebanyak 1.198 229 838 saham Bank Mayora.

"Perseroan telah menyelesaikan pengambilalihan atas PT Bank Mayora (Bank Mayora) melalui penyetoran dana atas saham baru yang diterbitkan Bank Mayora dan pembelian saham lama milik International Finance Corporation," bunyi surat yang diteken Corporate Secretary BNI Mucharom yang diumumkan di laman Keterbukaan Informasi Publik BEI, Jumat (20/5/2022).

Dengan persentase saham sebesar itu, bank pelat merah itu kini menjadi pemegang saham mayoritas alias pengendali saham.

Baca juga: Akuisisi Bank Mayora Rampung, BNI Gandeng Sea Limited untuk Kembangkan Bank Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com