Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai PHK Karyawan Belum Usai, Pengusaha Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 29/09/2022, 06:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan belum usai meski perekonomian Indonesia tumbuh positif. Perusahaan yang melakukan PHK karyawan di antaranya Shopee, Tokocrypto, dan Indosat.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan bahwa pelemahan ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina masih menekan bisnis perusahaan.

"Kondisi perusahaan saat ini sudah membaik (dibandingkan saat awal pandemi) meski belum semuanya pulih maksimal. Tetapi tahun ini terjadinya banyak PHK itu karena kondisi global adanya perang antara Ukraina dengan Rusia, itu mempengaruhi. Tetapi kami berharap pada 2023 nanti, optimis akan semakin membaik dari tahun-tahun sebelumnya," katanya dihubungi Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Ada PHK di Industri Kripto, Investasi Bitcoin Masih Menarik?

Akibat tekanan ekonomi global, Haryadi mengatakan sejumlah perusahaan perlu melakukan penataan ulang organisasi agar bisnisnya bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Salah satu langkah yang diambil yaitu dengan melakukan PHK karyawan.  

Hariyadi menilai gelombang PHK karyawan tahun ini tidak begitu besar dibandingkan saat awal pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia pada 2020.

"Tahun ini tidak seberapa dibandingkan 2020 lalu, yang lebih dalam PHK-nya. Kalau PHK sekarang mungkin perusahaannya memutuskan untuk mereorganisasi lagi," ucapnya.

Baca juga: Pesangon Karyawan Indosat Capai 75 Kali Upah, Begini Cara Hitung Uang Kompensasi PHK


Diberitakan Kompas.com sebelumnya, gelombang PHK karyawan melanda sejumlah perusahaan Indonesia. Pada September 2022, tercatat ada tiga perusahaan besar yang melakukan PHK terhadap karyawannya dengan berbagai alasan.

Gelombang PHK dimulai dari Shopee, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, PHK ini berhubungan dengan kondisi ekonomi global.

Sebanyak 3 persen dari total karyawan disebut terkena PHK Shopee. Namun, tak ada rincian jumlah pasti berapa banyak yang terdampak. Ia menuturkan, PHK kali ini merupakan langkah efisiensi perusahaan untuk mencapai keberlanjutan dan kemandirian di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: PHK Lebih dari 300 Karyawan, Indosat Beri Pesangon hingga 75 Kali Lipat Gaji

Selain itu, platform perdagangan aset kripto Tokocrypto juga melakukan PHK terhadap 45 karyawannya dengan alasan strategi bisnis. Jumlah tersebut merupakan 25 persen dari total 225 karyawannya.

Vice President Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani menyebut, PHK ini diambil sebagai bentuk perubahan strategi bisnis. Perubahan strategi bisnis ini merupakan bentuk adaptasi terhadap ekonomi global dan kondisi pasar kripto.

PHK karyawan juga dilakukan oleh Indosat. Lebih dari 300 karyawan terdampak PHK yang dinilai sebagai bagian dari strategi bisnis tersebut.

Director & Chief of Human Resources Officer IOH Irsyad Sahroni menjelaskan, langkah efisiensi tersebut bejalan lancar dan lebih dari 95 persen karyawan yang terdampak menerima penawaran perusahaan.

Indosat menawarkan kepada karyawan berupa paket kompensasi rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah.

Baca juga: PHK Lebih dari 300 Karyawan, Indosat Beri Pesangon hingga 75 Kali Lipat Gaji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com