JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 0,49 persen ke 7.077,03 pada sesi perdagangan Rabu (28/9/2022). Dengan demikian, indeks saham nasional terus terkoreksi sejak awal pekan ini.
Pelemahan IHSG sebenarnya mengekor bursa saham regional Asia lain, imbas dari kekhwatiran pasar terhadap kondisi perekonomian global. Saat ini semakin banyak ekonom dan investor yang memprediksi roda perekonomian global melambat, dan masuk ke jurang resesi pada tahun depan.
"IHSG ditutup melemah didorong kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi bahkan akan bertahan hingga 2023. Hal tersebut diperkirakan akan mendorong perekonomian melemah dalam jangka panjang," tutur Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher dalam risetnya Rabu.
Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Digital Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Masa Depan
Dennies memproyeksi, tren pelemahan IHSG masih akan berlanjut. Ia pun memprediksi, pada sesi perdagangan Kamis (29/9/2022), IHSG akan bergerak rentang pergerakan support 7.048-7.019 dan resistance 7.131-7.185.
Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume rendah dan stochastic membentuk deadcross, namun bergerak di sekitar area oversold. Ini menandakan, pergerakan IHSG diperkirakan terbatas.
"Sementara pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi. Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah masih akan menjadi faktor penekan," tutur dia.
Baca juga: Program Kompor Listrik Batal, Pemerintah Kembali Dorong Jargas
Senada dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya juga memproyeksi IHSG kembali melemah. Ia menyebutkan, indeks saham nasional akan bergerak dalam rentang 6.998-7.236.
Menurutnya, pola gerak IHSG menjelang akhir kuartal yang ketiga masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Pergerakan market global maupun regional terlihat masih membayangi pergerakan IHSG saat ini.
"Selain itu minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG dikarenakan masih terjadinya perlambatan ekonomi juga turut membayangi pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi melemah," ucapnya.
Baca juga: Badai PHK Karyawan Belum Usai, Pengusaha Ungkap Penyebabnya
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.