Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Industri Perbankan 2023 Diprediksi Tidak Akan Sebesar 2022

Kompas.com - 29/09/2022, 10:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan nasional di tahun depan diperkirakan akan menghadapi tantangan yang lebih besar dari tahun ini.

Praktisi perbankan BUMN (BNI) dan pemerhati ekonomi, sosial, dan ekosistem digital Chandra Bagus Sulistyo mengatakan, pada 2023 diperkirakan pertumbuhan industri perbankan tidak sebesar di 2022.

"Mengenai prospek industri perbankan di tahun 2023, kalau menurut pandangan saya masih cukup prospektif namun pertumbuhannya tidak sebesar angka di 2022," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/9/2022).

Baca juga: Pemerintah Kantongi Rp 10,74 Triliun dari Hasil Lelang 7 Seri SUN

Hal ini ditengarai oleh kondisi ekonomi global dan domestik yang masih kurang kondusif hingga 2023. Pasalnya, saat ini ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih belum reda serta hubungan antara China dan Taiwan juga masih bergejolak.

Dengan adanya kondisi ekonomi global yang seperti ini membuat banyak korporasi besar dan multinasional mengambil langkah wait and see dan mencari peluang dari pasar-pasar baru yang bisa dijajaki.

Sementara di dalam negeri, dia bilang seluruh perbankan berupaya merealisasikan pertumbuhan kredit perbankan di 2022 sebesar 9-11 persen di tengah kondisi kenaikan suku bunga acuan dan peningkatan inflasi.

"Ini berharap bahwa perbankan masih mempunyai celah melakukan ekspansi untuk beberapa segmen industri yang masih punya peluang untuk membaik di 2023," ucapnya.

Dia melanjutkan, pada tahun depan perbankan tidak memiliki porsi penyaluran kredit sebesar tahun ini, terutama di segmen korporasi.

Baca juga: Melonjak Rp 10.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Namun pada 2023 perbankan dapat memfokuskan diri untuk penyaluran kredit ke segmen UMKM yang saat ini pemulihannya terus membaik. Sebab, kini mobilitas masyarakat sudah semakin intens setelah dua tahun pandemi Covid-19.

"Tetapi kita tahu proses peningkatan bisnisnya (UMKM) tidak seindah, tidak sebagus, tidak sebesar di 2022," kata Chandra.

Kendati demikian menurutnya, pada tahun 2023 industri perbankan masih akan menguntungkan jika perbankan masuk ke segmen UMKM serta menangkap potensi usaha yang ada.

"Karena menurut saya pengalaman kondisi resesi ekonomi di 1998 2008 menunjukan bahwa ternyata UMKM punya peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.

Baca juga: Dilema Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Stasiunnya Jauh dari Pusat Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com