KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, resesi ramai diperbincangkan masyarakat luas. Hal ini tak terlepas dari peringatan kemungkinan terjadinya resesi global tahun depan.
Meskipun resesi sudah tidak asing ditelinga publik, mungkin sebagian dari masyarakat belum mengetahui arti dari resesi itu sendiri.
Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan, sederhananya resesi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Baca juga: Sinyal Resesi Global Makin Kuat, Wall Street Kembali Merah
Terjadinya resesi ekonomi memberikan sejumlah dampak, seperti:
Menurut Forbes, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis yang terjadi dalam perekonomian suatu negara.
Baca juga: Apa Itu Inflasi?
Terdapat lebih dari satu cara untuk memulai resesi, dari guncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga dampak dari inflasi tak terkendali. Beberapa pendorong utama resesi antara lain:
- Guncangan ekonomi secara tiba-tiba
Guncangan eknomi bisa menimbulkan kerugian finansial yang serius. Sebagai contoh, pada 1970-an, OPEC memotong pasokan minyak ke AS tanpa peringatan yang menyebabkan resesi.
Selain itu, kejutan ekonomi tiba-tiba seperti wabah virus Covid-19 yang terjadi telah mematikan ekonomi di seluruh dunia.
- Hutang berlebihan
Saat seseorang atau bisnis memiliki terlalu banyak utang, biaya pembayaran utang bisa meningkat ke titik di mana tak bisa lagi membayar tagihan.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023
- Terlalu banyak inflasi
Inflasi adalah tren kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu. Inflasi bukan hal buruk, tapi inflasi secara berlebihan menjadi fenomena berbahaya.
Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.