Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir dan Sandiaga Uno Komitmen Dukung Permodalan dan Kemampuan UMKM Perempuan

Kompas.com - 29/09/2022, 20:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah, melalui Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkomitmen untuk mendukung permodalan dan peningkatan kemampuan ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).

Dalam gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Iwapi 2022, Erick Thohir mengatakan, sebenarnya Kementerian BUMN lewat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah memberikan bantuan permodalan yang dikhususkan kepada pelaku UMKM perempuan.

Namun demikian, Ia memastikan, pihaknya siap bekerjasama dengan ribuan anggota perempuan pengusaha IWAPI, guna mendongkrak jumlah pelaku UMKM perempuan.

Baca juga: Perempuan Pelaku UMKM Masih Punya Banyak Tantangan

"Sebenarnya, kami dari BUMN sudah lama punya program yang sangat signifikan dan kuat, yaitu PNM Mekaar. Di mana permodalan kepada ibu-ibu ultra mikro di desa-desa ada pinjaman modal Rp 1 juta sampai Rp 4 juta, jumlah nasabahnya pun sudah 12,6 juta orang, dan kita akan dorong terus sampai 20 juta nasabah," ujar Erick, Kamis (29/9/2022).

Lebih lanjut Erick menilai, pengusaha atau pelaku UMKM perempuan, sangat teliti dan mampu membangkitkan ekonomi keluarga di berbagai daerah, sehingga pada akhirnya mampu mendongkrak kinerja ekonomi nasional.

"Ini potensi yang luar biasa, bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh 5 persen ke depan. Dan saya berharap, IWAPI-BUMN, bisa bersinergi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno menyebutkan, saat ini pelaku UMKM perempuan memiliki peranan besar terhadap ekonomi kreatif nasional.

Baca juga: Menaker Dorong Pelaku UMKM Perempuan Beralih ke Ekosistem Digital

"Inilah, tulang punggung 75 persen dari ekonomi kreatif kita dan memanfaatkan teknologi platform digital. Lalu, 60 persen dari usaha ibu-ibu, dibantu oleh konten-konten kreatif, dan sekarang Indonesia merangsek posisi 3 besar dunia dari ekonomi kreatif," tuturnya.

Guna meningkatkan kembali angka-angka tersebut, pria yang akrab disapa Sandi itu bilang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun akan secara sukarela menggandeng ribuan anggota IWAPI, untuk masuk ke ekosistem digital, sehingga mampu memperluas jangkauannya.

"Kita bisa pulih kalau IWAPI bekerjasama dengan kita up-skilling, re-skilling dan new-skilling. Kita punya beberapa program, mulai dari Kata Kreatif, Apresiasi Kreasi Indonesia, Widuri, Wirausaha Digital dan Mandiri, nanti kita gerakan cinta dan bangga produk lokal," ujarnya.

Berbagai program peningkatan keahlian tersebut sebenarnya sejalan dengan fokus IWAPI pada tahun ini, yakni meningkatkan kualitas anggotanya, sehingga mampu melakukan ekspor ke berbagai negara yang tergabung dalam ASEAN.

"Jadi fokusnya adalah ekspor, walaupun tetap kita memberdayakan perempuan untuk mandiri secara ekonomi," kata Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi.

Fokus peningkatan kemampuan untuk ekspor itu selaras dengan tujuan utama dari gelaran Rakernas IWAPI, yakni mendorong kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN.

"Untuk tahun ini, kita dipercaya pemerintah untuk jadi vocal point dari AWEN, merupakan organisasi perempuan khusus pengusaha yang dibentuk ASEAN, jadi selama Rakernas ini akan ada AWEN Awards, business matching antara Indonesia dengan 10 negara ASEAN," ucap Nita.

Baca juga: 400 Perempuan Pelaku UMKM Dapat Bantuan Permodalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com