Bakal "Right Issue" 3,5 Miliar Saham, Bank Raya Kantongi Persetujuan Pemegang Saham

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berencana melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMKMETD) atau right issue.

Rencana tersebut juga telah disetujui oleh para pemegang saham dalam gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2022 yang dilaksanakan pada Kamis (29/9/2022) kemarin.

Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fasri mengatakan, perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan ditawarkan melalui right issue.

Baca juga: Bank Raya Tunjuk Ida Bagus Jadi Dirut Baru, Gantikan Kaspar Situmorang

Ia menyebutkan, dana yang terhimpun dari aksi korporasi tersebut akan digunakan perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis melalui penyaluran kredit khususnya.

"Serta untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum berdasarkan POJK Nomor 12 Tahun 2020," ujar dia, dalam konferensi pers, Kamis.

Untuk menarik minat investor menyerap right issue ini, Fazri menyebutkan, Bank Raya yang telah bertransformasi menjadi bank digital dengan fokus menyasar segmen informal atau gig economy memiliki prospek bisnis yang menjanjikan ke depannya.

"Kita lihat memang perubahan perilaku customer, perkembangan teknologi dan lain-lain semakin cepat, dan kita tentunya perlu mengakomodasi kebutuhan tersebut," tutur dia.

Baca juga: Bank Raya Bakal Rights Issue 3,5 Miliar Saham

Antusiasme masyarakat ke produk bank digital

Tingginya potensi bank digital terlihat dari besarnya antusias masyarakat terhadap produk tabungan teranyar Bank Raya yakni digital saving.

"Pertumbuhan penghimpunan dana customer yang diperoleh menunjukan hal-hal positif," katanya.

Seiring dengan besarnya antusias masyarakat, Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro mengklaim, perseroan berhasil mengakuisisi banyak nasabah.

Dari sisi penyaluran kredit, anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu juga terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Performa digital lending yang tercatat tumbuh 300 persen year on year menjadi sebesar Rp 652 miliar," ucap Bhimo.