Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Hitungan Tarif jika Pakai Kompor Listrik Vs Kompor Elpiji, Lebih Hemat atau Tidak?

Kompas.com - 30/09/2022, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPT PLN (Persero) secara resmi menghentikan program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik (induksi). Namun, saat ini uji coba konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik di Denpasar dan Solo masih dilakukan.

Meski belum mendapat hasil dari uji coba tersebut, PLN beberapa kali sempat mengatakan bahwa penggunaan kompor listrik lebih hemat dibandingkan kompor elpiji 3 kg.

Lalu, bagaimana hitungan tarif listrik untuk penggunaan kompor listrik, yang di klaim lebih murah?

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, pada dasarnya hemat atau tidaknya penggunaan kompor listrik bergantung pada pemakaian. Hal ini dikatakan Mamit berdasarkan dengan eksperimen dan hasil perhitungan yang ia lakukan.

“Jadi selama menggunakan tarif subsidi dengan daya 450 VA atau 900 VA, saya kira jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan elpiji 3 kg. Tapi, semua tergantung dari pemakaian,” kata Mamit saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Sempat Disebut Lebih Hemat, Apa Alasan PLN Batalkan Konversi Kompor Listrik?

Dia merinci, jika menggunakan kompor induksi selama 1 bulan dengan penggunaan 60-70 kwh, dimana untuk golongan daya 900 VA, tarif listriknya Rp 605, maka jumlah yang harus dibayar adalah Rp 36.300 hingga Rp 42.350.

Sementara itu, bagi rumah tangga dengan pemakaian 3 tabung elpiji 3 kg, dengan harga Rp 20.000 maka biaya sebulannya adalah Rp 60.000.

Jadi tentunya dengan perbangingan tersebut, penggunaan kompor listrik lebih murah.

Baca juga: Banyak Daerah Sering Mati Listrik, Kebijakan Konversi ke Kompor Listrik Diminta Tak Dipaksakan

PLN uji coba kompor listrik di Solo dan Denpasar

Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN Kamis (29/9/2022), mengatakan, uji coba penggunaan kompor listrik yang dilakukan saat ini kepada masyarakat di Solo dan Denpasar masih dilanjutkan dan akan dievaluasi.

Melalui uji coba itu, PLN berharap bisa melihat perubahan perilaku dari pelanggan setelah melakukan penggunaan kompor listrik dua tungku tersebut.

“Jalan (uji cobanya). Kami melihat nanti perilaku dari pelanggan seperti apa. Kita catat kelebihan kelemahannya apa, dan tentunya nanti akan kita laporkan ke pemerintah,” kata Adi.

Baca juga: Program Kompor Listrik Batal, Luhut: Kita Tidak Ingin Buru-buru

Halaman:


Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com